Jendela Luluk

Thursday, September 01, 2005

 

butuh hidup

image hosted by Photobucket Pagi ini, kembali saya mendapat kabar duka telah meninggalnya seorang rekan semasa SMA. Padahal kurang lebih 3 bulan lalu, kami seangkatan (di SMA) baru saja kehilangan rekan lain yang cukup luas dikenal mengingat profesinya sebagai penyiar radio. Walaupun yang hidup pasti akan kembali pada penciptanya... well, rasanya kok terlalu cepat ya? Keduanya sama seperti saya -masih (bisa dibilang) muda, dua pertiga usia harapan hidup belum genap dijalani. Tentunya masih baaaanyak rencana untuk bisa diwujudkan dalam menjalani kehidupan. Saya sama sekali tidak tahu apa rencana hidup yang ada di balik benak masing-masing yang membaca entri saya kali ini, tapi ya ampun... keinginan saya masih banyak. Masih banyak yang harus dilakukan, yang untuk itu butuh waktu, tenaga dan pikiran. Butuh hidup.

Pelan saya tepuk-tepuk telapak tangan saya ke pipi kanan. Saya masih punya pipi. Lalu hidung. Mata. Mulut. Kepala. Tangan. Kaki. Badan. Saya masih bisa berangkat dari rumah ke kantor. Naik angkot, jalan kaki menyusuri danau ui. Sampai di ruangan kantor lantas duduk di meja kerja. Bikin susu milo yang langsung saya habiskan dalam 5 menit. Memeriksa dan update daftar things to do today. Aaaaargghh, bete, banyak bener utang kerjaan...

Nah, sekarang telunjuk kanan saya yang mengetuk-ngetuk pelipis kanan. “Mikir, Luk! Kamu tuh mikir! Beban yang ada sekarang tidak sebanding dengan apa yang telah diberikan-Nya ke kamu, tau nggak sih??!” Hehe.. Dasar Luluk. Nggak henti-hentinya lupa bersyukur. Kalau ada kejadian yang aneh-aneh baru nyadar diri. Huu... :((

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? - Al Qur’an surat Ar Rahman –

---
Hayo, hayoo... Libur 3 hari jangan dihabiskan untuk kesia-siaan, Luk... *gubrak*

Comments:
yah, nikmat manalagi yg kita dustakan?
 
kayaknya hal yang paling aku sering lupa ya itu Luk..'bersyukur,'...mesti inget-ingetan terus yuk Luk...gimana kalo setiap kita ketemu kita saling sapanya nggak 'halo Luluk, apa kabar?' tapi "halo Luluk, sudah bersyukur hari ini?" Ibu Mufid
 
bener sih, aku juga gt.. sudah ada yg aneh2, baru deh bersyukur *skrg lagi tepuk2 pipi
 
Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]





<< Home

Archives

July 2004   August 2004   September 2004   October 2004   November 2004   December 2004   January 2005   February 2005   March 2005   April 2005   May 2005   June 2005   July 2005   August 2005   September 2005   October 2005   November 2005   December 2005   February 2006   March 2006   April 2006   May 2006   December 2006   February 2007   May 2007   March 2008   April 2008   May 2008   June 2008   November 2008   January 2009   May 2009   June 2009   December 2009   November 2010  

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Subscribe to Posts [Atom]