“Lho, dek Luluk nggak ikutan? Ayo dong!” Ada yang berkata demikian yang sedikit pun saya tidak berani menatap matanya. *Mati deh gue. Pake segala ditegor. Apes bener*
Ah, saya jadi teringat tayangan yang pernah saya tonton suatu kali –duh,lupa kapan hari penayangannya- yang saya sangat terkesan dengan ide acaranya. Judul acaranya Back to the Floor. Sebuah sajian dari BBC London divisi pendidikan, yang menyuguhkan tantangan bagi para petinggi perusahaan yang cukup sukses, untuk beberapa waktu tertentu mencoba mengambil posisi tugas karyawannya yang paling rendah. Si bos perusahaan ini sebelumnya harus teken kontrak agar terikat dengan janji kesediaan menerima tantangan acara ini. Iyalah, big boss gitu looh.. :)
Waktu itu, yang kebetulan saya tonton adalah edisi bos sebuah perusahaan besar pemindahan barang, yang mengambil alih tugas seorang karyawan bawahan yang tentu saja adalah si tukang mindah-mindahin barang yang segede-gede gaban. Si bos ikut mengenakan seragam para tukang, ikut mengendarai truk-truk besar yang tidak nyaman, dan ikut berputar-putar karena sang pengemudi truk kerap tersasar menuju rumah yang barang-barangnya hendak dipindahkan. Sesampainya di rumah tujuan, si bos harus membungkus satu-satu barang-barang kecil dengan kertas agar tidak cacat saat bersinggungan, sampai dengan menurunkan sofa yang ada di lantai dua lewat balkon!
Tidak hanya itu. Ketika mampir ke kantor cabangnya, si bos harus menerima panggilan telefon dari beberapa klien yang mengutarakan klaim atas kerusakan barang-barangnya. Dan parahnya, ketika meneruskan panggilan telefon ke kantor pusat untuk melakukan pengecekan terhadap beberapa masalah klien yang harus dia selesaikan... apa yang terjadi? Sambungan telefon ke kantor pusat selalu mendengungkan nada sibuk. Putus asa, si bos menanyakan kepada wanita yang sehari-hari mengangkat telefon dari klien, apakah sering mengalami kejadian seperti yang dialaminya. “Setiap menit, pak”, jawab si wanita. Si bos langsung berkomentar: “wah, saya saja sudah merasa cukup tertekan sekarang ini”.
Fantastis!! Sungguh luar biasa seorang pucuk pimpinan mau dengan suka rela melakukan semuanya. Terlepas dari kemungkinan mereka pernah mengalaminya disaat-saat awal meniti karir, pengalaman merasakan kembali beban kerja bawahan setelah berada pada puncak karir cukup mengesankan. Tentu saja, setelah kembali ke posisinya sebagai pucuk pimpinan, banyak kebijakan baru yang diambil berkenaan dengan pengalaman yang baru saja dialaminya.
Saya coba untuk berfikir ekstrim. Kira-kira bos saya sendiri bisa tidak ya melakukan (yah, meskipun tidak seberat harus ngangkat-ngangkat sofa seperti yang saya ceritakan diatas) tugas-tugas bawahannya? Dan, kemudian hasil kerjanya dihabiskan untuk.. duarr! hilang, sekejap mata.
Duhai para atasanku, tidakkah kalian sadari betapa beratnya memimpikan jalan-jalan keluar negeri tanpa memikirkan beban kerja, kewajiban-kewajiban pengeluaran tiap bulan, membayar tagihan-tagihan dan tabungan pribadi yang sedikit-sedikit disisihkan untuk modal hidup kedepan nanti?
Banyak hal berguna lainnya dapat dilakukan dari uang yang dihabiskan untuk sekedar ‘jalan-jalan’ keluar negeri.
---
# Back to the Floor bisa dilihat di versi stasiun televisi PBS milik Amerika maupun CBC milik Kanada.
# Tulisan ini tidak mengurangi rasa hormat dan penghargaan saya terhadap atasan. Cuma, ya itu saja, rentang kuintil diantara kita ternyata berbeda jauh, hehe.. :)
Subscribe to Post Comments [Atom]
July 2004 August 2004 September 2004 October 2004 November 2004 December 2004 January 2005 February 2005 March 2005 April 2005 May 2005 June 2005 July 2005 August 2005 September 2005 October 2005 November 2005 December 2005 February 2006 March 2006 April 2006 May 2006 December 2006 February 2007 May 2007 March 2008 April 2008 May 2008 June 2008 November 2008 January 2009 May 2009 June 2009 December 2009 November 2010
Subscribe to Posts [Atom]