Jendela Luluk

Sunday, October 31, 2004

 

Surah Penghujan



(ayat 9)

butir air yang hampir jatuh dari ujung daun tak
membayangkan dirinya air matamu ia pun menetes ke tanah becek
- sejak itu kau tak pernah lagi melihatnya sejak saat itu ia menjadi
inti kerinduanmu: semoga nanti ia menjadi awan putih yang suka
menghalangi matahari di musim kemarau
, ujarmu
*

dan Kusaksikan lautan bergolak dalam manik matamu
tidak menyaksikan-Ku yang sedang menyaksikanmu


(ayat 13)

saat ini Kusaksikan kau menggeliat dan berangkat dan
bergumam ini November dan penghujan akan segera memaksaku
menyalakan api
dan Kusaksikan November menyentuhkan
punggung tangannya ke ranting pohon yang kautanam di luar pagar
rumahmu dan menjenguk lewat jendela kamarmu yang rendah
dan ia tampak gemetar karena rindu yang tak mungkin dipahami
siapa pun

*

dan Kusaksikan November menatap-Ku dan tidak tahan
menatapmu


(Lagi-lagi) Sapardi Djoko Damono, dalam Ada Berita Apa Hari Ini, Den Sastro?, 2003.



Thursday, October 28, 2004

 

New Version of Beatles 'Yesterday'


Yesterday,
I.T. troubles seemed so far away,
Now the virus looks as though its here to stay,
Oh I believe in Yesterday.

Suddenly,
There's not half the files there used to be,
There's a deadline hanging over me,
The system crash came suddenly.

Why the memory's low
I don't know,
Support couldn't say.
I pressed something wrong, now I long for yesterday.

Yesterday,
Work not saved for early get-a-way,
Now I need a place to hide away
Oh I believe in Yesterday
My mail, had the worm, now I know but, I wouldn't say.
I don't-know where my data's gone,
now I long for Yesterday ay ay ay

Yesterday,
No-back-up-made cos I had games to play
Now I 'm looking up the severance pay
Oh I believe in Yesterday.


~mohon maaf kepada The Beatles, saya dapet email ini dari temen TNUK, hehe.. ;p

Tuesday, October 26, 2004

 

Ke Taman Nasional Kerinci Seblat ??

Minggu lalu, saya mendapatkan undangan ini:

---
Assalamu’alaikum wr. wb.,
Salam Lestari,

Apa kabar rekan2 petualang semua?
Sekedar Informasi…. Setelah melalui pencarian informasi yang lama, diskusi yang terus menerus, renungan yang panjang, doa yang ikhlas, ceile…..he…he…, pertimbangan yang matang, kejadian meletusnya Rinjani (gunung baru), dll…. Akhirnya kami memutuskan untuk membatalkan XPDC ke Rinjani, dan sebagai gantinya kami akan melakukan XPDC (Insya ALLAH) ke :

XPDC :
Gn.Kerinci & Danau Gunung Tujuh (kalo masih ada waktu & tenaga lanjut ke Gn.Marapi/Gn.Singgalang), Sumatera Barat
Tanggal :
15 ~ 21 Nopember 2004
Tema : - TIAC Ketupat XPDC to Taman Nasional Kerinci Seblat
- Toyota “Go Global Product” celebration at the top of highest crater mountain in Indonesia. (Kijang Innova Celebration)


Yang berminat silahkan mendaftar ke saya.
Wassalamu’alaikum wr. Wb.

PDR
Toyota Indonesia Adventure Club
---

Nah, bagaimana saya tidak tertarik? Saya pernah membaca, Taman Nasional Kerinci Seblat adalah salah satu taman nasional yang masih menyimpan lengkap kekayaan alamnya. Asik banget nih. Tapi, Gunung Kerinci-nya ini. Masih ingatkah dulu ketika belajar geografi di Sekolah Dasar, bahwa gunung berapi tertinggi di Indonesia adalah Gunung Kerinci? Wuuh! Gila! Kalo bisa ikutan sampai puncaknya top banget dah. Tapi apakah saya mampu?

Kemudian, saya tanya saja si pak ketua panitia. Kira-kira lebih banyak mendakinya apa lebih banyak jalan datarnya ya? Mengingat waktu ke Taman Nasional Ujung Kulon yang lalu, kami lebih banyak melalui jalan datar. Pertanyaan konyol memang. Di TNUK mana ada gunung?? :p

Ini jawaban dari Pak Ketua:

---
Ya lebih banyak mendakinya dong...

Kerinci : 2 hari naik, 1 hari turun, ngecamp 2 hari (15, 16, 17 Nov)
Danau Gn. Tujuh : 2.5 jam naik, 1.5 jam turun (18 Nov)
Marapi : 6 jam naik, 4 jam turun, ngecamp 1 hari (19, 20 Nov)
Hari terakhir baru deh sightseeing di Ngarai sianok, bukit tinggi, padang dan sekitarnya (20, 21 Nov)
Gitu kira2 acaranya Ketupat petualangan TIAC ke TNKS....

Ikut aja, kalo mau latihan aja tiap malam naik turun tangga (kalo gak ada bisa naik turun bangku) 100 kali, kalo bisa lebih tambah bagus...

Gimana?
---

Duh, gimana ya? *mupeng*

Friday, October 22, 2004

 

Met Ulang Tahun, Ai !



21 Oktober menjadi hari yang istimewa bagi Ai, rekan kerja saya. Yup! Ai yang manis ini berulangtahun yang ke-24. Sebenarnya repot sih jikalau kita berulangtahun dan diketahui orang banyak. Resikonya apalagi coba, selain ditodong traktiran teman-teman sekantor. Saya pun melihat, Ai tampak ‘tabah’ menghadapinya, hehe.. *pis,bro!* :)

Jadi, sepulang kerja, dengan mengajak salah satu bos yang membawa mobil (namanya Pak Ali --nama si bos maksudnya, bukan mobilnya), kami berangkat ke salah satu tempat makan di bilangan Margonda Raya. Hmm.. boleh disebutkan gak yah disini? Gak apa-apa sepertinya. Oke, namanya Bolo-Bolo, tempat yang dikenal dengan makanannya yang ala Hokben tapi jauh lebih asik dari Hokben. Lokasinya dekat dari kantor, strategis di pinggir jalan, gak perlu lama-lama menunggu makanan datang dan ‘student friendly’. Makanya, yang datang kebanyakan adalah para mahasiswa sehingga kami terbawa ke masa-masa yang lalu (taelaa, kesannya udah pada tua banget). Ya maksudnya jadi teringat masa-masa kuliah dulu, gitu.

Maka, berkumpullah kami berlima, setelah rekan-rekan yang lain berguguran satu persatu. Maklumlah, kebanyakan sudah berkeluarga (bapak-bapak dan ibu-ibu) sehingga mereka lebih mengutamakan kehadiran saat berbuka puasa di tengah-tengah keluarga. Rekan-rekan yang lain juga ada yang sedang pergi ke lapangan di luar kota, sehingga dengan menyesal sekali tidak bisa ikut serta. Tapi bagaimanapun, acara berlangsung meriah dengan Ai menjadi sasaran utama untuk difoto. Ternyata tidak hanya kami yang ribut-ribut merayakan ulang tahun. Pengunjung di sebelah kanan dan kiri juga depan dan belakang tampaknya juga merayakan hal yang sama karena terlihat ada satu keluarga yang membawa kue tart dalam kardus (sebenarnya kita gak tahu juga sih apa isinya, tapi kelihatannya kue tart karena ukurannya yang besar dan seukuran dengan kue tart, hihi..), terlihat pula rombongan mahasiswa yang foto-foto dengan flash yang cukup menarik perhatian dan terdengar sayup-sayup rombongan mahasiswa lain di pojok ruangan menyanyikan lagu tema ulang tahun. Dalam seketika Bolo-Bolo menjadi tempat yang ramai bin ribut.

Nah, Ai. Selamat Ulang Tahun. Semoga tercapai apa yang Ai cita-citakan, diberikan yang terbaik oleh-Nya, dilapangkan rizkinya, dimudahkan segala urusannya, dimakbulkan amal ibadahnya, dipanjangkan umurnya untuk beribadah, dan… didekatkan jodohnya. Bukan begitu, Ai? :p hehe.. Amiin.

Insya Allah berkah, mentraktir orang berbuka puasa. Sering-sering ya, i! ;)


Thursday, October 21, 2004

 

Presiden dan Wakil Presiden Baru Republik Indonesia



Yeah..! Akhirnya Indonesia punya presiden baru. Kemarin, 20 Oktober 2004 / 6 Ramadhan 1425, Susilo Bambang Yudhoyono dan Muhammad Jusuf Kalla mengucapkan sumpahnya untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia di depan Sidang umum Majelis MPR RI. Sidang pelantikan Presiden dan Wapres kali ini, hanya terdiri atas pembacaan SK penetapan hasil pemilu presiden oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan pengambilan sumpah janji presiden/wapres, tanpa pidato presiden. Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid, menerangkan bahwa dasar yang digunakan rapat gabungan MPR untuk menghapuskan pidato presiden adalah bahwa yang bersangkutan tidak lagi dipilih MPR. Presiden sudah dipilih langsung oleh rakyat, dan dengan posisi seperti itu, presiden lebih tepat untuk berpidato langsung kepada rakyat, bukan kepada MPR. Akan tetapi, hal ini disiasati oleh SBY-JK dengan memberikan pidato kenegaraan di Istana Merdeka pada sore harinya dengan memaparkan kembali tekad beliau memperbaiki kondisi bangsa. Sip..!

Yang menarik sekaligus menghebohkan dunia 'persopansantunan politik' kali ini adalah dengan tidak hadirnya Ibu Mega ke pelantikan SBY-JK. Pak Hamzah Haz pun yang sedianya akan datang, ternyata 'tidak mendapatkan izin' oleh Ibu Mega, sehingga urung datang. Kerabat Ibu Mega yang lain, seperti Bapak Taufik Kiemas (suami), Guruh Soekarno Putra (adik) dan Hasyim Muzadi (pasangan calon wapres) berkenan hadir, walaupun ketika dimintai komentar mereka diam seribu bahasa.

Malam tadi, sekitar 5 menit menjelang tengah malam, bapak presiden mengumumkan kabinetnya setelah molor dari janjinya semula, pukul 8 malam. Nggak apa-apa menurut saya, asal nantinya memang benar-benar orang yang tepat pada posisi yang tepat di tempatnya. Kabinet pimpinan bapak presiden kita kali ini dinamai oleh beliau sebagai Kabinet Indonesia Bersatu, yang rinciannya adalah sebagai berikut:

Menko Politik Hukum dan Keamanan : Widodo AS (mantan Panglima TNI)
Menko Perekonomian : Aburizal Bakrie
Menko Kesra : Alwi Shihab (P. Kebangkitan Bangsa)
Mendagri : M Maruf (mantan Kasospol ABRI)
Menlu : Hassan Wirajuda
Menhan : Juwono Sudarsono
Menteri Hukum dan HAM : Hamid Awaludin
Menteri Keuangan : Jusuf Anwar
Menteri Energi dan SDM : Purnomo Yusgiantoro
Menteri Perdagangan : Marie Pangestu
Menteri Perindustrian : Andung Mitimihardja
Menteri Pertanian : Anton Apriyanto (P. Keadilan Sejahtera)
Menteri Kehutanan : MS Kaban (P. Bulan Bintang)
Menteri Perhubungan : Hatta Radjasa (P. Amanat Nasional)
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi : Fahmi Idris (P. Golkar)
Menteri Pendidikan Nasional : Bambang Sudibyo (P. Amanat Nasional)
Menteri Agama : H Maftuh Basyuni
Menteri Sosial : Bachtiar Chamsyah (P. Persatuan Pembangunan)
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata : Jero Wacik (P. Demokrat)
Meneg Riset dan Teknologi : Kusmayanto Kadiman
Menteri Koperasi dan UKM : Suryadharma Ali (P. Persatuan Pembangunan)
Menteri Negara Lingkungan Hidup : Rachmat Witoelar
Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan : Meutia Hatta (P. Keadilan dan Persatuan Indonesia)
Menteri Negara PAN : Taufik Effendi (Pensiunan Polisi/P. Demokrat)
Menteri Kesehatan : Fadillah Supari
Menteri Negara Perencanan PembangunanNasional/ Bappenas : Sri Mulyani
Menteri Negara BUMN : Sugiharto
Menteri Negara Komunikasi dan Informasi : Sofyan A Jalil
Menteri Negara Pemuda dan Olahraga : Adhyaksa Dault (P. Golkar)
Menteri Pekerjaan Umum : Joko Kirmanto
Menteri Negara Perumahan Rakyat : M Yusuf Anshari (P. Keadilan Sejahtera)
Menteri Sekretaris Negara : Yusril Ihza Mahendra (P. Bulan Bintang)
Menteri Negara Kelautan dan Perikanan : Fredy Numbery (mantan Komandan TNI AL Indonesia Timur)
Jaksa Agung : Abdurahman Saleh
Sekretaris Kabinet : Sudi Silalahi (mantan Pangdam Brawijaya)
Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal: Saefullah Yusuf (P. Kebangkitan Bangsa)

Muka-muka lama adalah Bapak Hassan Wirajuda (saya suka nama beliau --apa hubungannya?? :p), Bapak Purnomo Yusgiantoro (yang mungkin dapat nilai positif karena memang ternyata Buyat bebas merkuri :p), Bapak Yusril Ihza Mahendra, Bapak Hatta Rajasa dan Bapak Bachtiar Hamzah. Pola tetap seperti Mendagri harus TNI dan Menteri Kelautan & Perikanan harus TNI-AL masih tetap diterapkan karena logikanya TNI yang mengerti kelautan pasti juga mengerti perikanan (padahal belum tentu kan?) Hal ini membuat sedikit membuat banyak orang kecewa karena Bapak Rokhmin Damhuri, Menteri Kelautan dan Perikanan pada kabinet lalu, adalah sosok yang dikenal sangat dekat dengan para nelayan, karena memang beliau anak nelayan dan lulusan Fakultas Perikanan. Sebelum kabinet baru dibentuk pun, dukungan kepada Pak Rokhmin sangat besar. Bapak Presiden pada saat mengumumkan kabinetnya dengan bijak mengatakan bahwa bukan persoalan pro dan kontra, setuju atau tidak dari para menteri yang akan membantunya sampai tahun 2009, namun bagaimana kinerja dan kerja keras mereka agar kondisi Indonesia lima tahun mendatang menjadi lebih baik. Setuju, pak. Saya rasa cukup adil kok komposisinya, meskipun 2/3 dari mereka saya tidak tahu persis yang mana orangnya, haha..! :D *sok tahu*

Ya sudah. Selamat untuk Bapak SBY dan Bapak Kalla. Jangan kecewakan kami yang telah memilih bapak-bapak untuk menjadi pemimpin bangsa yang menjanjikan perubahan. Maka, bekerjalah sepenuhnya untuk rakyat dan carilah ridha Allah SWT.

Oh, ya. Kata ibu saya, kemarin sore Ibu Mega menggelar buka puasa bersama di lapangan depan kediaman pribadinya. Gratis, dan masyarakat banyak boleh ikut serta berbuka puasa bersama-sama dengan pengurus Partai PDI Perjuangan. Ibu Mega berkesempatan ikut berbuka bersama meski hanya beberapa menit, melakukan orasi didepan para hadirin, mengatakan bahwa beliau bertekad akan memenangkan pemilu 5 tahun mendatang dan kali ini beliau 'tidak kalah' melainkan hanya kekurangan suara. Lah, bukannya kalah itu ya karena kekurangan suara kan, bu??! hehe.. :D

Sumber berita & foto: Koran-koran di Jakarta pagi ini.

Tuesday, October 19, 2004

 

CHIP Foto-Video Digital



Hari Minggu lalu, di Gramedia Depok, saya menemukan selebaran diatas. Majalah CHIP edisi Indonesia mengembangkan sayapnya ke bidang fotografi dan videografi digital dengan menerbitkan majalah CHIP Foto-Video Digital edisi Indonesia! (waw!) mmm.. meskipun yang edisi online jg banyak sih.. :p. Acara launchingnya akan disertai dengan pameran foto digital yang diselenggarakan pada tanggal 23-24 Oktober 2004 nanti. Sewaktu lihat kalender, 23-24 itu… yuhuu… Sabtu Minggu! Hmm.. belum ada agenda buat akhir minggu nih.. ;)

Pulang kerja kemarin sore, di tukang majalah dekat pintu stasiun Pondok Cina (seberang gedung biru pak satpam UI), majalah ini sudah terpampang dengan bonus CD yang entah apa isinya, karena saya melihatnya dari kejauhan. Kalau sudah terpegang majalahnya, kadang suka tidak bisa menahan untuk membeli, padahal lagi punya keinginan luhur untuk rajin-rajin menabung (saah..) Saya juga menilai, bahasan-bahasan yang disajikan masih terlalu tinggi buat saya yang masih amatiran. Digital SLR, gila! Punya juga enggak kan?? Jadi, saya tunggu topik yang lebih membumi saja-lah nanti-nanti. Uhmm… duh, tapi ingin tahu juga apa isinya, atau… siapapun (yang hobi motret) nanti membelinya, saya nomor 1 yang mau banget pinjam ya! Hehe.. :p

~gak modal

Thursday, October 14, 2004

 

Karena Puasa Ia Diabaikan Surga

Oleh : KH A Hasyim Muzadi
Dimuat dalam 'Refleksi' pada Harian Umum Republika, 10 Oktober 2004

Alkisah, dalam sebuah hadis, tersebutlah seorang 'abid yang malam-malamnya digunakan hanya untuk bersujud kepada Allah SWT melalui shalat, bermunajat dengan untaian-untaian kata kudus memuja kebesaran Allah, berdoa begitu rupa memohon selamat seakan dirinya merupakan orang paling celaka di dunia.

Napasnya ibarat zikir, pengembaraan rohaninya meanglang menembus cakrawala dunia, berjingkat-jingkat menaiki lembaran-lembaran langit. Seperti seorang pejuang yang gigih, ia terus berjalan mendaki ketinggian langit. Bagai seorang yang tengah trance, ia sendirian menuju puncak harapannya. Ia hidup bersama harapannya.


Meski malam telah berlalu, tak berarti ia menyudahi tafakkur, tadabbur serta tadzakkurnya kepada Allah SWT. Ia juga belum beranjak dari masjid, melanjutkannya dengan ibadah puasa sepanjang hari. Pada malam-malamnya dan pada siang-siangnya 'abid ini tetap berada di masjid. ''Begitu hebatnya dia, ya Rasulullah. Tak ada ganjaran yang pantas baginya kecuali surga,'' kata seorang sahabat ketika bertemu Rasulullah SAW.

Karena belum memahami persoalan, Baginda Rasul lantas bertanya apa sebab orang tersebut mendapat jaminan surga. Kepada beliau dijelaskan soal kegiatan sang 'abid sepanjang malam dan sepanjang siang. ''Lantas siapa yang mengantarkan untuknya makanan sahur dan ta'jil untuk berbuka puasa?'' tanya Rasulullah. ''Istrinya,'' jawab para sahabat yang ikut mendengarkan pembicaraan tersebut.

''Istrinya jauh lebih pantas darinya untuk masuk surga, dan surga akan mengabaikan si 'abid karena mengabaikan pesan moral puasa,'' kata Baginda Rasul. Bagaimana bisa demikian? Ini karena sang 'abid lebih mementingkan ritual yang mendekati dunia simbol ketimbang menjalankan pesan moral yang dikandung dalam ibadah-ibadah mahdhah. Pesan moral yang dikandung dalam puasa adalah bagaimana kita bisa berdekat-dekatan dengan orang miskin, fakir, dan tak berdaya secara ekonomi.

Merasakan dahaga mereka dan mencoba berlapar-lapar sebagaimana mereka terbiasa hidup dalam kelaparan yang panjang. Kita harus berbagi dalam kondisi apa pun dengan kaum yang sangat disayang Rasulullah ini. Dalam sebuah hadis lain juga pernah disebutkan, seorang ibu rumah tangga di siang hari Ramadhan memaki-maki pembantunya karena pekerjaan yang tidak memuaskan dengan kata-kata yang sangat tak pantas. Karena teriakannya terlalu nyaring, sampai kata-kata kotor itu terdengar ke kediaman Rasulullah. Bersama seorang sahabat, Rasulullah mengantarkan baginya makanan.

''Saya sedang berpuasa, ya Rasul,'' kata wanita itu. Kepadanya, Rasulullah menjelaskan bahwa puasa memiliki pesan moral yang harus dijalankan oleh umat Islam agar nilai-nilai yang dikandungnya dapat membuat hidup semakin damai, hati kian tenteram, jiwa menjadi tenang dan pikiran menjadi sublim.

Puasa dengan tetap membiarkan nafsu amarah menjadi pengendali, syahwat menghiasi kegiatan sehari-hari, serta membawa serta sifat-sifat buruk pada bulan-bulan sebelumnya ke dalam bulan suci Ramadhan, adalah sesuatu yang sia-sia dan menodai pesan moral puasa. ''Kam min shoo-imin laysa lahuu min shiyaamihii illaljuu'a wal 'athosy (Berapa banyak orang yang berpuasa tetapi puasa itu tak lebih hanya menyebabkan dia lapar dan dahaga),'' demikian Rasul menggambarkan nilai puasa wanita pemarah tadi.

Puasa juga mengamanatkan kepada pelakunya untuk membuka lembaran baru agar kehidupan semakin baik, mempererat persaudaraan, merasakan kegetiran hidup, bersabar dengan ketentuan Allah, serta berusaha mengembalikan fungsi-fungsi ragawi kepada fungsi yang sebenarnya. Puasa yang diajarkan Allah adalah puasa yang dapat mengendalikan hawa nafsu, jangankan untuk hal-hal yang haram, untuk yang halal sekalipun kita harus membiasakan diri untuk tidak berlebihan. Hatta, makanan halal karena hasil keringat sendiri, kita masih diwajibkan menunggu bunyi beduk untuk berbuka puasa.

Kita diwajibkan menghindar dari kebiasaan bergunjing, memfitnah atau melempar sumpah serapah. Sebab, yang demikian di luar bulan Ramadhan pun haram untuk dilakukan. Sebisa mungkin, telinga kita juga harus dibiasakan untuk mendengarkan hal-hal yang baik seperti menyimak lantunan ayat-ayat suci, bersama' dalam zikir dan menjauhkan diri dari mendengar yang buruk-buruk, apalagi fitnah. Sebab, yang speerti ini di luar Ramadhan pun kita dilarang.

Demikian juga, pesan suci yang dibawa puasa khususnya di bulan Ramadhan, bisa berbentuk riyadhah atau latihan agar setiap orang yang berpuasa mencoba selama sebulan penuh untuk meninggalkan angkara murka, membersihkan jiwa dari kebiasaan buruk, serta berbagi rasa dengan para tetangga. Di mata Rasul, seorang dinilai tidak sedang berpuasa kalau bisanya cuma menahan lapar dan dahaga.

Begitu pentingnya nilai puasa, sampai-sampai Allah SWT dalam banyak firman-Nya menjelaskan soal orang-orang yang berhalangan melakukan puasa. Orang yang bepergian jauh, suami-istri yang bersebadan di siang hari, usia lanjut, sakit yang tidak memungkinkannya berpuasa, 'datang bulan' bagi wanita serta baru melahirkan, maka baginya harus menjalankan pesan moral ibadah puasa. Mereka yang terhalangi berpuasa, ibaratnya memiliki piutang kepada Allah dan pengembaliannya wajib dengan membayar fidyah kepada-Nya melalui hamba-hamban-Nya yang kebetulan miskin dan papa. Puasa Ramadhan berintikan ajaran untuk berbagi secara tulus dan ikhlas.


Begitu mulianya bulan Ramadhan ini, sampai-sampai Baginda Rasul melakukan persiapan khusus untuk menyambut kedatangannya. Bahkan, Rasulullah membiasakan diri untuk menyambut bulan seribu bulan ini sejak pertengahan bulan Sya'ban dengan menyantuni fakir miskin, mendatangi sanak kadang, bersilaturahim dengan tetangga untuk saling memaafkan. Padahal semua orang tahu, Rasululah bukanlah orang yang 'berada' secara ekonomi tetapi keinginannya untuk beramal tak pernah padam. Tak ada istilah menunggu kaya untuk berbuat kebajikan, untuk berinfak dan untuk bersedekah.

Di zaman Rasul, orang-orang miskin juga berebut untuk saling memberi karena di samping nilainya di hadapan Allah sunggu besar juga karena pesan moral puasa mengajarkan untuk bisa berbagi. Semakin besar nominal yang kita keluarkan akan semakin besar pula pengaruh mental ibadah puasa kepada kita.

Saudara-saudaraku! Ramadhan akan segera datang kepada kita hanya dalam hitungan hari. Mari kita sambut bulan penuh berkah ini dengan suka cita sebagaimana kita sudah mengharapkannya sejak sebelas bulan yang lalu. Sebab, bukan tidak mungkin tahun depan kita tidak akan bertemu lagi dengan Ramadhan. Ibarat kolam tempat membersihkan segala kotoran yang menempel di tubuh kita, Ramadhan menyediakan sarana untuk keperluan pembersihan diri. Kalau sepanjang sebelas bulan sebelumnya kita melupakan Allah, mengabaikan fakir miskin, alpa terhadap anak yatim dan merampas hak-hak mereka, kini saatnya kita berasyik-masyuk dengan mereka. Semoga Allah menyayangi kita semua. Wallahu A'lamu Bish Shawaab.

***

Oh, ya. Menjelang Bulan Ramadhan pada Maghrib hari ini, saya memohon dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya atas segala khilaf yang telah saya lakukan, teriring do'a yang tulus untuk semua.
Mari bersihkan jiwa dan sucikan hati. Selamat menunaikan ibadah puasa ! :)

Thursday, October 07, 2004

 

'Kenduri Cinta' - Okt 2004



Setelah menantikannya lebih dari 2 bulan yang lalu..

Assalamualaikum wr wb,
Mengharap kehadiran rekan-rekan semua dalam acara bulanan:

KENDURI CINTA
dengan tajuk

"PODHO PEKO'O
MONGGO MODARO"

bersama

Emha Ainun Nadjib
Taufiq Ismail
Jose Rizal Manua

didukung oleh :
Kiai Kanjeng
Gamelan Orchestra

Hari Jumat
8 Oktober 2004
jam 20.00

Parkir Taman Ismail Marzuki
Cikini, Jakarta Pusat

GRATIS...LESEHAN...BAROKAH

Wassalamualaikum wr wb.,
Panitia Penyelenggara

Informasi :
Adi - 0818217616
Rusdi - 08158061329

* Silakan bawa payung/jaket/topi, untuk antisipasi turunnya hujan.

~lewat lagi.. :(


Wednesday, October 06, 2004

 

Salam

Oleh :
Ihsanul Muttaqien dalam ‘Hikmah’ pada Harian Umum Republika 05/10/04

Sejak Nabi Adam AS, salam sesungguhnya sudah dikenal dan bahkan disyariatkan oleh Allah SWT. Hal ini disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam salah satu haditsnya. Beliau bersabda, “Ketika Allah menciptakan Adam AS, Allah berfirman kepadanya, “Pergilah dan ucapkanlah salam kepada para malaikat yang sedang duduk itu kemudian dengarkanlah jawaban mereka kepadamu. Sesungguhnya jawaban itu merupakan penghormatan bagimu dan bagi anak cucumu”. Maka Adam AS mengucapkan, “Assalamu’alaikum”. Mereka menjawab, “Assalamu’alaikum warahmatullah”. Mereka memberi tambahan dengan, “warahmatullah”. (HR Muttafaqun ‘alaih).

Dalam salah satu kisah dalam Al-Quran, Nabi Ibrahim AS pernah menjawab salam dari para malaikat. Allah SWT berfirman, “Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tentang tamu Ibrahim, malaikat-malaikat yang dimuliakan? Ingatlah ketika mereka masuk ke tempatnya dan mengucapkan, “Salamun”. Ibrahim AS pun menjawab, “Salamun”. Kamu adalah orang-orang yang tidak dikenal.” (QS 51:24-25).

Dalam kehidupan sehari-hari sudah selayaknya kita sebagai umat Islam untuk senantiasa menebarkan salam. Baik ketika kita bertatap muka dengan orang lain, ketika hendak masuk rumah, maupun pada saat membuka sebuah majlis pertemuan dan berbicara di depan publik. Dalam menyampaikan salam pun dianjurkan untuk mengucapkannya dengan sempurna agar mendapatkan pahala yang lebih banyak.

Dalam salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Turmudzi, Rasulullah SAW menyampaikan bahwa barangsiapa yang mengucapkan “Assalamu’alaikum” maka pahala yang didapatkannya adalah 1 hasnah dan dilipatgandakan menjadi 10 hasnah. Barangsiapa yang menambahkannya menjadi “Assalamu’alaikum warahmatullah”, pahalanya dua hasnah dan akan dilipatgandakan menjadi 20 hasnah. Sedangkan yang menyempurnakannya “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh” maka pahalanya menjadi 30 hasnah.

Diantara fadhilah-nya, salam dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap sesama Muslim. Dari Abu Hurairah RA berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Kamu sekalian tidak akan masuk surga sebelum beriman, dan kamu sekalian tidaklah beriman sebelum saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang apabila kamu kerjakan niscaya kamu sekalian akan saling mencintai? Yaitu, sebarkanlah salam diantara kamu sekalian’.” (HR Muslim).

Selain itu, Rasulullah pernah menyampaikan bahwa salam merupakan jaminan kesejahteraan bagi umat Islam. Bagi orang-orang kafir yang mau tunduk pada hukum-hukum Islam atau yang disebut dengan ahlu dzimmah, salam juga merupakan jaminan keamanan. “Sesungguhnya Allah menjadikan salam sebagai kesejahteraan bagi ummat kami dan keamanan bagi ahlu dzimmah kami.” (HR Ath-Thabrani).

***

Sahabatku semuanya, Assalamu’alaikum... warahmatullahi wabarakatuh... :)

~saya kayak Pak Ustadz ya?


Sunday, October 03, 2004

 

Potret Ayah dan Buah Hatinya



Saya suka sekali foto ini. Dipotret oleh rekan kerja saya, Ibu Nurul, pada saat mengunjungi keluarga Dr.John Townend di Aberdeen. It was such a great shot. Semua yang dibutuhkan untuk membuat foto yang bagus, baik dari segi komposisi, ketajaman gambar, pencahayaan yang pas maupun momen yang tepat, terpenuhi. *sok ngerti teknik motret*. Perlu diketahui bahwa foto ini asli, tanpa sentuhan PS (cropping, perbaikan warna, ketajaman dsb), tapi mungkin hanya sedikit di-resize oleh Posted by Hello . Nilai plus disini adalah senyum manis si kecil yang seolah-olah tahu dia akan diambil gambarnya. Oke oke, dia memang bule, dan saya akui dimana-mana bayi bule memang lebih lucu. Duh, tapi senyumnya itu lho.. Manis sekali kamu, nak.. :)

Ah, saya rasa, saya tidak akan mampu untuk menghasilkan foto diatas, tapi hmm.. saya bertekad suatu saat nanti punya foto seperti ini, tentu saja dengan objek foto sebelah kanan adalah buah hati saya sendiri dan sebelah kirinya.. yaa bapaknya.! hehe.. :p

~Here I go again.. under the table and dreaming..


Archives

July 2004   August 2004   September 2004   October 2004   November 2004   December 2004   January 2005   February 2005   March 2005   April 2005   May 2005   June 2005   July 2005   August 2005   September 2005   October 2005   November 2005   December 2005   February 2006   March 2006   April 2006   May 2006   December 2006   February 2007   May 2007   March 2008   April 2008   May 2008   June 2008   November 2008   January 2009   May 2009   June 2009   December 2009   November 2010  

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Subscribe to Posts [Atom]