“Eh, btw, beneran kantor lo di lantai 8,5?” teman saya, Wida, mengakhiri surat elektroniknya dengan pertanyaan ini, padahal saya tengah menanyakan beberapa penjelasan mengenai hal-hal yang terkait dengan keahliannya. Saat itu memang saya memakai email account kantor yang kebetulan mencantumkan alamat lengkap tempat kerja. Hmm.. cukup menyenangkan hal-hal kecil seperti ini bisa menjadi perhatian orang lain. “Bener kok, Wid. Emang kantor gw di Lantai 8,5. Kapan-kapan main dong kesini..” :)
Terletak di Gedung rektorat UI (atau sekarang dinamakan Pusat Administrasi UI), kantor kami memang ‘agak’ dipaksakan untuk terletak disana, karena konon pada pembuatannya dahulu, tempat kami bekerja ini diperuntukkan sebagai gudang penyimpanan arsip universitas. Itu sebabnya, tidak ada satupun jendela untuk bisa sekedar melihat pemandangan di luar. Ugh, padahal jika pikiran sedang suntuk-suntuknya, akan sangat menyenangkan melihat keluar jendela. Anda tahu di luar gedung kantor kami ada apa? Seantero UI yang sebagian besar masih hijau dengan rimbunnya pepohonan, taman asri tepat di depan gedung, danau tenang yang membentang tepat disebelah kiri gedung, Masjid UI di seberang danau dan berbagai bentuk bangunan dari beberapa fakultas terdekat. Sempurnalah semuanya! :(
Gedung ini memuat 9 lantai, tetapi di dalam lift, hanya tombol bertuliskan ‘RS’ untuk menunjukkan angka 9, karena pada awalnya lantai 9 diperuntukkan sebagai Ruang Sidang. Lantai 1 sampai 8 tetap ada tombolnya masing-masing. Untuk transportasi keatas, terdapat 2 buah lift yang sudah lumayan tua, sejak 1986. Jangan bandingkan dengan lift-lift di perkantoran pusat kota. Lift kami ini tidak bisa digunakan untuk bercermin (ehm..), getaran pergerakannya.. yah, mungkin bisa disamakan dengan gempa bumi 1 skala Richter (hehe..), sempat mati beberapa kali dan pernah dilakukan upaya penyelamatan yang persis seperti adegan di film Speed (walau liftnya tidak sampai jatuh & hancur), juga tidak ketinggalan –lift ini ada ‘penunggu’-nya bo! Top deh. :D
Lantai 8,5 -dari namanya bisa diperkirakan- terletak diantara lantai 8 dan lantai 9. Jika dilihat dari luar, mungkin terletak dibalik lambang Makara UI yang ada diatas gedung, di bagian yang terlihat tidak ada jendelanya. Untuk mencapainya, Anda cukup naik lift sampai ke lantai 8 dan menggunakan tangga yang ada di lantai 8 untuk menuju lantai 9. Saya yakin sekali itu adalah tangga darurat karena itulah tangga satu-satunya yang menghubungkan lantai dasar sampai lantai 9. Dan jika Anda menemukan pintu di tengah-tengah perjalanan menaiki tangga dari lantai 8 ke lantai 9, itulah kantor kami, di lantai 8,5.
Lantas, jika Anda berkunjung sekarang, apakah berarti Anda bisa menemukan saya disana? Oh, jawabnya: tidak lagi. Sebab mulai minggu ketiga Februari ini, kantor kami pindah ke satu fakultas sebagaimana lembaga penelitian lain dalam satu bidang yang sama. Kebijakan baru mengharuskan kami kembali dibawah naungan fakultas setelah bertahun-tahun berada langsung dibawah universitas. Konon, ini dikarenakan para lembaga penelitian dianggap cukup ‘menghasilkan’ sehingga ditarik kembali untuk memakmurkan fakultas. Masuk akal juga sih.. :)
Iseng-iseng, kemarin saya sempat bertanya ke pak satpam yang menjaga Gedung Rektorat, akan digunakan untuk apa nantinya lantai 8,5 setelah kami pindahan. Dengan santai si bapak menjawab: “Katanya sih buat senam, mbak. Kan suka ada tuh yang senam di halaman kalo sore. Besok-besok mau dibikinin ruang senam tuh di 8,5”
Ha? Ruang senam?? Nggak ada jendelanya gitu mau dijadikan ruang senam?
Yang benar saja! :D