Jendela Luluk
Wednesday, November 02, 2005
Dalam beri’tikaf...
... hargailah kekhusyukan ibadah orang lain!
Pengalaman i’tikaf beberapa kali di sebuah masjid besar di bilangan Jakarta Timur, saya selalu terganggu dengan bebunyian yang berasal dari telepon genggam. Bunyi nada panggilan masuk atau sms mungkin tidak masalah, tapi ini bunyi alarm (!). Memang saat itu adalah waktu dimana jama’ah harus bangun jam 2 malam kalau tidak mau ketinggalan qiyamul lail.
Mungkin sang pemilik telefon genggam tersebut sedang ke lantai bawah untuk berwudhu. Lantas, dibawah harus antri dan membersihkan diri terlebih dahulu.
Kejadian ini (ampun deh) pasti selalu ada, tidak hanya satu dua alarm yang berisik tapi bisa 3 sekaligus, dan lamaaaa kemudian sang pemilik baru mematikannya. “Haloooo! Mbaaaak, masjid ini bukan cuma punya mbak sendiri lhoooo!” :(
Heran. Saling menghargai agaknya tidak hanya perlu diterapkan antar umat beragama, tetapi juga pada umat seagama. Usaha minimal yang dapat Anda lakukan adalah saat berada dalam masjid (atau tempat ibadah lainnya) set telefon genggam Anda ke profil ‘diam’. Tapi jauh, jauh lebih baik matikan telefon Anda untuk sementara waktu. Kalau mau telfon-telfonan di luar saja yah!!
Archives
July 2004
August 2004
September 2004
October 2004
November 2004
December 2004
January 2005
February 2005
March 2005
April 2005
May 2005
June 2005
July 2005
August 2005
September 2005
October 2005
November 2005
December 2005
February 2006
March 2006
April 2006
May 2006
December 2006
February 2007
May 2007
March 2008
April 2008
May 2008
June 2008
November 2008
January 2009
May 2009
June 2009
December 2009
November 2010
Subscribe to Posts [Atom]