Jendela Luluk
Saturday, June 18, 2005
Inikah namanya cinta?
Cerita 1 :Saya dimintakan tolong seorang saudara sepupu perempuan untuk bertemu seorang laki-laki ‘teman dekat’nya yang sudah sekian lama tidak dijumpainya. Mereka baru bertemu tidak lebih dari lima kali dan untuk selanjutnya dekat lewat media telepon dan sms. Dengan dibekali foto dan bingkisan kecil dari si perempuan, malam ketiga di Kota Makassar saya bertemu dengan si laki-laki.
Ketika akhirnya kami bertemu, si laki-laki ini sangat grogi, salah tingkah dan senyam-senyum nggak karuan. Merasa ada seorang ‘penghubung dengan kekasihnya’ yang ada didepan mata, laki-laki ini seolah tak mau melepaskan kesempatan yang ada untuk menghabiskan waktu dengan saya. Seolah-olah saya adalah si perempuan teman dekatnya. Padahal, duuuh, kalau bukan karena saudara yang minta tolong saya tidak akan pernah mau untuk menemuinya. Lha wong nggak punya perasaan apa-apa ke laki-laki ini, sikap dan bahasa tubuh saya ya... datar saja.
Halooo...? Mas! Mas! Saya ini Luluk, bukan kekasih kamu yang sekarang ada di Jakarta! Saya punya urusan sendiri yang harus dikerjakan dan betapa tidak menariknya mengikuti kisah cinta yang tidak ada sangkut pautnya dengan saya! :((
---
Cerita 2:
Seorang rekan kerja perempuan datang mendampingi saya pada hari keempat di Makassar. Pada suatu kesempatan, si perempuan ini bertemu dengan seseorang yang pernah tinggal di satu kota kecil di negeri Eropa tetapi tidak pernah sekalipun bertemu. Si perempuan telah menyelesaikan kursus-singkatnya pada saat si laki-laki datang untuk studi lanjutan di kota yang sama. Mereka berdua hanya tahu nama masing-masing dan hanya satu dua kali bertukar-sapa melalui surat elektonik, tanpa pernah saling bertukar foto atau gambar diri. Ketika bertemu -dan menyadari bahwa mereka sama-sama good looking- tiba-tiba saja mereka berdua lengket bagai perangko, tidak perduli waktu dan tempat, lupa pada tujuan awal ke Makassar. Saya rasa orang awam manapun melihat ini bukan sebagai suatu masalah bukan? Lain halnya dengan saya yang mengetahui bahwa si laki-laki sudah mempunyai kekasih yang sedang melanjutkan studinya di Australia.
Apakah memang demikian sifat dasar laki-laki? Tiba-tiba saja melupakan apa yang menjadi ‘tanggung jawab masa depan’nya ketika ada perempuan menarik di depan mata. :((
---
Inikah namanya cinta? Nothing but love, huh?!
Archives
July 2004
August 2004
September 2004
October 2004
November 2004
December 2004
January 2005
February 2005
March 2005
April 2005
May 2005
June 2005
July 2005
August 2005
September 2005
October 2005
November 2005
December 2005
February 2006
March 2006
April 2006
May 2006
December 2006
February 2007
May 2007
March 2008
April 2008
May 2008
June 2008
November 2008
January 2009
May 2009
June 2009
December 2009
November 2010
Subscribe to Posts [Atom]