Jendela Luluk

Sunday, August 29, 2004

 

Hup! Hup! Bersiap ke TNUK!


Rute Perjalanan Lintas Alam 'Go to The Rhino's Community' :
Sumur - Pulau Peucang - Cibom - Ciramea - Tanjung Layar - Cibom - Cidaon - Citerjun
- Pulau Peucang - Sumur


TNUK? Ya. TNUK, Taman Nasional Ujung Kulon. Saya, jika tidak ada aral melintang, berkesempatan mengikuti Perjalanan Lintas Alam ke TNUK pada hari libur 11, 12 dan 13 September 2004 mendatang. Beberapa hari yang lalu, ketua panitianya sendiri yang memberikan informasi lengkap kepada setiap pesertanya agar dapat bersiap-siap mulai sekarang. Pak, makasih banget diskon khususnya, yah! :p ~bener-bener‘diskon’lho!

Persiapan yang pertama, adalah mengetahui daerah-daerah yang akan kami singgahi pada perjalanan kami nanti.
Nah, berdasarkan informasi yang saya dapatkan dari bapak ketua panitia, secara singkat mungkin dapat saya gambarkan rencana kegiatan dan rute perjalanan kami disini:

Kami akan berangkat dari Jakarta menuju Sumur, salah satu kecamatan di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Dari Sumur, kita berangkat ke Pulau Handeuleum dari sebuah tempat yang bernama Muara Baru menggunakan perahu motor. Sesampainya diseberang pulau, kami lantas trekking di sekitar Pulau Handeuleum, kanoing di Sungai Cikabembem, berenang & snorkeling di pulau-pulau kecilnya. Kemudian berangkat ke Pulau Peucang, berenang di pantai pasir putihnya dan bermalam sambil bercengkerama dengan pengelola pulau disana.

Pagi berikutnya kami akan meneruskan perjalanan dengan menggunakan perahu motor menuju Cibom, lalu trekking dari Cibom ke Ciramea sambil mungkin (jika mata cukup jeli dan beruntung) kita bisa menemukan jejak badak dan banteng yang ada sepanjang perjalanan. Dari Ciramea kita trekking kembali ke Tanjung Layar, menikmati POI-nya, lantas trekking kembali menuju Cibom. Dari Cibom kami akan menuju Padang Gembalaan Cidaon dengan menggunakan perahu motor untuk melihat Banteng dan Kerbau Liar. Kemudian kita kembali ke Pulau Peucang dan trekking menuju ke Karang Copong (di Pulau tersebut). Setelahnya, kita akan trekking balik dan bermalam di Pulau Peucang.

Setelah sarapan pagi di pantai pasir putih Pulau Pecang, kita akan berlayar ke Citerjun (duuh, berlayar? *gak kuat*). Di Citerjun kita dapat snorkeling di taman lautnya sampai puas lalu kembali ke Pulau Peucang dan Sumur untuk kemudian balik ke Jakarta.

Hmm.. gimana? :D Masih kurang rinci?
Oke sekarang kita bahas POI-nya. POI? Ya. POI, Point of Interest. Tau kan?

***
Desa Tamanjaya
Desa Tamanjaya adalah akhir dari perjalanan darat sepanjang pantai, dan desa ini terletak diluar perbatasan Taman Nasional dan merupakan salah satu pintu masuk ke TNUK.
Tamanjaya menyediakan pemandangan tentang kehidupan perkampungan dan merupakan tempat pemberangkatan ke beberapa obyek wisata menarik :
* 2,5KM (40menit) jalan kaki menuju Sumber Air Panas Cibiuk
* 11KM (4 jam) trekking ke Kalejetan, sebuah camping ground yang memiliki pemandangan yang indah dengan berbagai flora dan fauna yang menawan.
* 9 KM (50 menit) naik perahu ke Pulau Handeuleum dengan melintasi teluk Selamat Datang, di Pulau Handeuleum kita bisa menjumpai rusa dan kera berekor panjang.

Citelang
Merupakan tempat perkemahan di tepi pantai yang memiliki pemandangan alam yang indah.

Cibom
Cibom merupakan tempat camping yang paling sering dikunjungi oleh para wisatawan yang bermalam di TNUK. Karena di Cibom inilah merupakan salah satu titik pendaratan yang aman dan juga merupakan akses ke beberapa tempat tujuan di TNUK

Tanjung Layar
Disana kita bisa menjumpai sebuah mercusuar dan reruntuhan mercusuar lama buatan Belanda sekitar tahun 1800. Merupakan titik paling barat pulau Jawa. Tanjung Layar memiliki pemandangan eksotis dengan pantai berbatu dan pulau-pulau kecil. Dapat ditempuh dengan menyusuri jalan setapak dari Cibom dalam waktu sekitar 30 menit.

Ciramea
Pantai Ciramea merupakan pantai berpasir tempat penyu bertelur terutama antara bulan Juni sampai September. Daerah ini memiliki pemandangan yang sangat indah. Trekking selama sekitar 1 jam dari Tanjung Layar

Cidaon
Lebih umum dikenal sebagai Padang Penggembalaan, merupakan padang rumput tempat banteng berkumpul pada sore hari. Sunset adalah pemandangan yang indah dari sini.

Teras Citerjun
Teras Citerjun terbentuk oleh batu kapur & stalaktit sebagai akibat aliran sungai Citerjun. Teras Citerjun hancur akibat terjangan gelombang pasang waktu Gunung Krakatau meletus pada tahun 1883. Memiliki keindahan taman laut yang menawan.

Pulau Peucang
Peucang merupakan daerah yang indah,unik dan menyenangkan, memiliki perairan pantai yang biru jernih, sangat disukai oleh wisatawan untuk tempat snorkling dan scuba diving.
Salah satu tempat yang sangat terkenal di Pulau Peucang adalah Karang Copong, suatu pantai dengan terumbu karang dengan karang yang berlubang-lubang dan merupakan tempat yang sangat eksotis untuk menikmati sunset. Dahulu merupakan resort yang dikelola oleh Wana Wisata Alam Hayati yang saat ini sudah meninggalkan Pulau Peucang.
***

Oke. Sekarang, persiapan peralatan.
Duh, saya bukan anak gunung yang punya koleksi lengkap. Peralatan yang dibutuhkan untuk perjalanan ini menurut panitia adalah:

#1. Peralatan Wajib
- Tas Carrier, tas kecil / daypack (day pack luluk ada, carrier masih nyari-nyari)
- Pakaian ganti secukupnya (wah ini sih ada banget)
- Jas hujan, jaket, kaos kaki (ada kumplit)
- Sepatu Trekking, sandal gunung (sandal gunung ada, tapi… apa itu sepatu trekking?? Yang kayak gimana ya??? harus cari tau)
- Senter (ada)
- Obat-obatan pribadi, Vitamin B & C (oke oke)
- Aqua botol / Hidration Bag (ini maksudnya mungkin air minum dalam kemasan botol aqua, oke ini banyak, tapi.... hydration bag itu yang kayak gimana ya? harus cari tau)
- Kantong plastik, untuk peralatan elektronik dan muntahan. (yang untuk peralatan elektronik udah ada baru beli kemaren, 14ribuan, hehe.. :p buat muntahan paling kresek item, mudah-mudahan luluk gak mabok deh. malu dong ;p)
- Peralatan mandi (wah ini mah wajib)
- Lotion nyamuk, sun block (lotion nyamuk oke-lah, tapi… sunblock?? Ogah aah.. Ntar kalo pulang dari TNUK kulitnya kecoklatan kan bisa jadi satu kebanggaan dikit, dikit aja lho! hehe..)

#2. Peralatan Optional
- Kamera (ada! ada!, tapi boleh minjem dari sodara :p)
- Teropong binocular (ini mah gantian pinjem aja sama yang punya nanti disana)
- Peralatan renang / snorkeling (luluk gak bisa berenang, hiks..)
- Alas tidur, atau matras/sleeping bag (gak punya, harus cari pinjeman)
- Kacamata hitam (ada, pinjem punya adek)
- Snack (sip! sip!)
- Bekal uang secukupnya (oke!)
- Topi (nah, ini emang niat mau beli. udah ngincer soalnya :p)

Nah, yang terakhir, adalah persiapan fisik dan mental. Diantaranya:

#1. Jaga kesehatan dengan berolahraga

Saya rasa berolahraga yang benar-benar ‘olahraga’ sangat sulit dilakukan jika tidak benar-benar diniatkan. Dan saya salah satu yang tergolong kedalam mereka yang tidak benar-benar niat untuk berolahraga. Yang terjadi malah hitungan-hitungan polos mengeluarkan energi, seperti contohnya, berjalan kaki setiap hari kerja pagi dan sore hari dari Margonda ke Gedung Rektorat. Termasuk olah raga kan? Cukup berkeringat lho! Apa tadi tuh istilahnya, trekking ya? hehe… :p

#2. Minum obat anti malaria pada H – 3, hari H dan H + 3 (Kina / Resochin)

Nah lho! Saya belum tahu apa-apa tentang ini. Apakah ini untuk pencegahan karena memang ada kemungkinan digigit nyamuk pembawa penyakit malaria disana, apakah obat malaria dijual bebas tanpa resep dokter, aturan-aturan apa yang mesti dipatuhi dalam mengkonsumsinya, serta apakah aman-aman sajakah obat tersebut dikonsumsi dalam kasus kita akan melakukan perjalanan yang cukup menguras fisik, ini semua saya belum tahu. Ya ampun, padahal saya lulusan ilmu kesehatan. Memalukan sekali jika tidak tahu tetang hal ini. Lazim ya untuk para ‘pecinta alam’ minum obat anti malaria? Saya harus cari tahu.

#3. Minum vitamin jika diperlukan (C dan B)

Whuaaaah, ini juga. Saya benar-benar baru tahu jika diharuskan minum vitamin tertentu sebelum melakukan perjalanan lintas alam. Sampai saat ini saya mungkin cukup mematuhinya saja dulu. Tapi sungguh, saya akan niatkan untuk mencari alasannya dan teori dibalik ‘minum vitamin sebelum perjalanan lintas alam’. Ffhhh.. Ayo, luk! Buka-buka lagi apa yang kamu pelajari dulu!

#4. Persiapan fisik dan mental untuk kegiatan outdoor (terutama untuk kegiatan hari ke-2: trekking 4 jam ke Ciramea dan 3 jam ke Karang Copong)

Hehe.. ‘Dalem’ sekali kalimatnya ya?
Untuk fisik, Insya Allah, saya cukup kuat dan optimis untuk menjalani trekking-trekking tak berkesudahan disana nanti. Fisik saya Alhamdulillah sudah terbiasa dengan pengeluaran energi yang karenanya, tanpa saya sadari, membuat badan saya tidak kunjung bertambah gemuk. Ini benar-benar anugerah untuk saya. Ehm..
Untuk mental, Insya Allah, saya cukup tabah dan pasrah saja terhadap apa yang akan terjadi nanti. Yah, intinya, saya tidak mau merepotkan orang lain, sebisa mungkin memberikan yang terbaik bagi semua orang dan nikmati perjalanan, karena…

Yeahh!!! Saya akan ke Taman Nasional Ujung Kulon!
Atau, sesuai dengan tema perjalanan kami kali ini, We’re going to the Rhino’s community! (^^)b

Alo temen-temen, siapapun kalian.. Mmm.. boleh pinjem sesuatu yang bisa dipake luluk ga? Carrier? Sleeping bag? atau barang-barang yang lain? hehe..
~sebenernyamalutapicuekbebekajalah

Tuesday, August 24, 2004

 

Sheila Majid-ku kemana sih??!



Sudah kira-kira sejak dua bulan yang lalu saya menikmati album Cinta Kita dari diva negeri jiran Malaysia, Sheila Majid. Lumayan terlambat karena albumnya sudah beredar cukup lama dan bagi saya bukan karena lirik dalam lagu hits Kerinduan di album tersebut sebagai alasan untuk membeli kasetnya. (“Lagi rindu sama siapa sih, luk?” *cengar cengir ga jelas* - “Yee, ga ada hubungan, lagi!!” *sewot*) Melainkan, kualitas suara Sheila dan komposisi musik di berbagai lagunya yang menggoda saya untuk memilikinya. Komposer dan musisi Indonesia macam Andi Rianto, Tohpati, Saunine Strings, Indra Lesmana, Aksan Syuman, EQ Puradireja (mungkin dulunya EQ Humania) & Melly. Beberapa yang lainnya berasal dari Malaysia, dan saya kurang begitu faham. Ah, saya selalu suka jika harmonisasi permainan alat-alat musik dipadukan dengan suara yang indah. Dengan arti yang lebih dalam, saya kurang suka bila salah satunya dihilangkan. Sebagai contoh.. nasyid mungkin? yang duuh, suara musiknya kok minim ya? Atau sebaliknya, musik-musik instrumentalia yang wuuh membuat saya mengantuk.

Dulu, dan sampai detik ini, saya ingin sekali bisa menguasai atau setidaknya bisa memainkan alat musik. Nomer 1, piano. Atau mungkin juga saudaranya, organ. Yang membuat saya tergila-gila dengan piano adalah ketika melihat permainan piano
Adi Adrian dalam Konser KLakustik kelompok musik KLa Project pada tahun 1996, yang sekarang sudah bermetamorfosis menjadi Nukla. Saya takjub dengan kepiawaiannya mengiringi setiap lagu dengan teknik bermain piano yang mungkin sederhana bila diukur dari permainan musisi-musisi papan atas dunia, tapi saya merasakan adanya energi yang tercipta dari beat-beat yang dihasilkannya (apa coba maksudnya? *bingung*). Yah, pokoknya saya suka deh! Saat di bangku kuliah, saya bahkan hampir masuk kursus piano, tapi melihat murid-muridnya yang berumur anak usia sekolah dasar, jadi malu diri dan balik kanan bubar jalan, hehe.. eits, tapi jangan salah, keinginan saya untuk bisa memainkan piano tak akan pernah padam. Nah Nomer 2, gitar. Terinspirasi dari menikmati permainan gitar kelompok musik Eagles, yang kelima (lima kan?) personilnya pegang gitar semua! Asyik sekali melihat dan mendengar permainan mereka. Saya pernah belajar memainkan gitar dulu, tapi hasilnya ujung-ujung jari sakit semua, pun jari jemari saya tak kuasa menjangkau senar karena memang tidak panjang. Sekarang gitar adik saya, Alhamdulillah sudah tidak ada, hilang dipinjam temannya, sehingga saya tidak tergoda untuk kembali mempelajarinya. Lagipula, lama-lama saya merasa, keseringan bermain gitar kok terkesan seperti pengangguran yah? Gonjreng sana gonjreng sini, hehe..

Nah, jikalau belajar memainkan alat musik sudah ‘tidak memungkinkan’ untuk yang seusia saya, lalu apa? Paling banter, menyanyi. Bisakah luluk menyanyi? Suka menyanyi sih iya, tapi bisa menyanyi… duh, tahu dirilah. Cukup menikmati mereka yang memang suaranya enak didengar saja. Maksudnya, yang benar-benar bagus, memahami tehnik olah vokal yang baik dan tidak hanya bermodalkan penampilan yang sedap dipandang. Ah, jadi tertarik menyinggung kontes menyanyi yang sekarang marak di televisi. Saya tidak terlalu menyimak, tapi dari sekilas pindah-pindah saluran televisi dan menyimak obrolan teman, saya tentu punya jagoan dong. AFI, huh.. saya kurang suka, terlalu mendramatisir suasana ah..! Indonesian Idol, saya takjub dengan olah vokal Nania, yang sayangnya tersisih pada akhir minggu lalu. KDI, saya suka sekali dengan Nassar, yang dari vokalnya, pakaiannya, gayanya, bahkan wajahnya… dangdut banget! Saya tahu Siti menempati peringkat pertama sementara, tapi saya tetap nge-fans berat sama Nassar. Hmm.. kenapa yah saya cenderung memilih mereka ‘yang tersisih’? Apakah ini berarti saya nantinya akan memilih golput dibanding kedua calon pasangan presiden dan wakilnya yang relatif sama ‘kuat’? Saya kira saya masih bisa mempertimbangkannya sampai 20 September nanti.

Fffhh.. jam kerja saya hari ini berakhir dengan suasana yang tidak menyenangkan hati, dan akibatnya inilah yang terjadi. Mencari suatu hal menarik yang bisa saya kerjakan dan melupakan sejenak masalah kerjaan,untuk besok pagi siap tempur lagi. Sejak dari tadi saya mencari-cari kaset Sheila Majid saya, tapi kok ndilalah-nya tidak ketemu-temu. Terakhir saya lihat kira-kira 3 minggu lalu, sebelum saya membongkar-bongkar simpanan kaset KLa Project harta karun saya, karena ternyata teman saya
Kasfu suka KLa juga euy.. dan satu lagi teman saya Zul tiba-tiba saja menanyakan ‘Lagu Baru’. Waw! Saya jadi respect lagi kan sama KLa setelahnya.

Tapi sekarang, saya ingin sekali mendengar suara Sheila Majid. Terutama ‘Kau’ yang berirama groovy. Saya cenderung menyukai lagu dengan irama yang riang dibandingkan lagu yang ‘menye’ kata
Wida atau ‘cemen’ kata Apit, hehe.. Gak suka ah, lagu yang bikin putus asa gitu.. Duh, kira-kira dimana mencari MP3-nya ya? Di kazza ? atau winmx ? Saya sudah pernah coba, tapi kok ribet banget. Hmm.. mesti tanya sama ahli - ahli nya nih! :p

Pengumuman saudara-saudara! Ada yang lihat kaset Sheila Majid saya tidak???!!


~MaafsampulkasetnyaEncikSheilakebukagitupakaiannya :(

Tuesday, August 17, 2004

 

Semarak Tujuh-belasan (dengan 'snapshot')



Original Date Time 17:08:2004 09:00:00 to 12:15:00 (approximately)
Photos, by Luluk '04. Comments on photos...?

Hari ini Indonesia kembali merayakan hari kemerdekaannya, yang Alhamdulillah, sudah memasuki kali yang ke 59. Seperti tahun-tahun sebelumnya, perayaan Tujuh-belasan di kampung saya dilakukan dengan aneka perlombaan untuk anak-anak. Saya rasa ini bisa dikatakan (-dan mestinya juga bisa dihargai) sebagai semangat mensyukuri kemerdekaan dalam skala kecil. IMHO loh…

Berbagai lomba yang sederhana (yah, namanya juga untuk anak-anak), tetapi cukup menyemarakkan suasana kemerdekaan ini diantaranya adalah lomba memasukkan sedotan yang diikatkan dengan tali ke dalam botol, lomba memecahkan balon dengan menggunakan topi yang dibuat dari potongan bola sepak yang diberi paku (matanya juga ditutup), lomba memasukkan sedotan kedalam botol untuk anak yang lebih kecil, lomba melakukan tendangan penalti dengan mata tertutup baik si striker maupun si kiper, lomba meminum air dalam gelas aqua (harus habis! Ini lumayan buat yang kehausan), lomba berjalan diatas batu bata, juga lomba mewarnai. Nyatanya tidak hanya anak-anak yang bergembira, melainkan juga para orangtua, para ‘pejabat’ RT dan kami sebagai panitia, menikmatinya. Yang sudah bukan anak-anak tetapi tetap ‘ngebet’ ikut lomba, ya lomba saja meskipun tidak dapat hadiah, yang penting hepi. Di akhir acara, ohlala.. panitia tidak mengantisipasi peserta yang kalah, akibatnya disana-sini banyak yang menangis karena tidak mendapatkan hadiah. Ada seorang ibu yang cerdik sekali mengambil pelajaran dari pengalaman tahun lalu, telah mempersiapkan bungkusan hadiah untuk anaknya alih-alih anaknya kalah dalam lomba yang diikutinya. Ah! Saya sangat suka momen-momen seperti ini.

Eh! Mungkin juga tidak seperti tahun-tahun sebelumnya nih, kemerdekaan kita tahun ini. Meralat kalimat saya sendiri diatas tadi, tahun ini kita Bangsa Indonesia punya sesuatu yang beda. Yup! Tahun ini Indonesia disemarakkan dengan memilih pemimpin baru. Tetapi, yang saya kira pergantian kepemimpinan yang hanya terfokus pada pemilihan presiden, ternyata tidak juga. Beberapa malam lalu, ayah saya menanyakan fotokopi kartu keluarga yang pernah saya pinjam untuk mengurus penggantian kartu SIM telefon genggam saya (weks! Ada apa memangnya dengan kartu SIM-mu, luk?). Hanya kesalahan memasukkan kode PIN-nya saja kok (gak tahu waktu itu lagi kenapa daya ingat saya), dan sekarang sudah teratasi tanpa mengganti nomor telefon yang lama (dan itu semua butuh waktu seminggu! Gila kan?). *Duh, kok jadi membahas ini sih?*

Setelah mendapatkan fotokopi Kartu Keluarga, ayah saya lantas berkisah. Tanggal 23 Agustus ini, warga RT kami akan mengadakan pemilihan Ketua RT yang dikoordinasi oleh pihak kelurahan. Nah, ini bedanya. Pemilihan Ketua RT kali ini dilakukan dengan mengikuti peraturan yang berlaku selayaknya pemilihan umum lalu. Setiap kepala keluarga diwajibkan mendaftar dengan memberikan fotokopi kartu keluarga sebagai bukti sah bahwa diri dan keluarganya memang warga di RT tersebut. Pemilihan RT kali ini juga dijadwalkan setiap 2 hari sekali di setiap RW, dengan dihadiri oleh pihak kelurahan. Sampai saat ini pemilihan RT telah memasuki pemilihan di RT 8 dari 12 RT. Nantinya, setelah pemilihan RT selesai, akan dilakukan pemilihan ketua RW yang dilaksanakan bergantian pula oleh pihak kelurahan, dan pada akhirnya akan dilakukan pemilihan Kepala Kelurahan yang dijadwalkan dilakukan pada akhir September nanti. September? Ingat tanggal 20 dong? Hari dimana kita sama-sama memilih pemimpin bangsa yang baru. Terlepas dari intrik politik yang melatarbelakangi pemilihan umum kita kali ini, saya senang sekali pada Bulan Oktober nanti, kita, oh.. terutama saya, akan mempunyai Ketua RT baru, Ketua RW baru, Kepala Kelurahan baru dan Presiden baru! Mudah-mudahan dengan pembaharuan kepemimpin di segala lini ini, disertai pula dengan pembaharuan yang mengarah kepada keadilan dan kesejahteraan masyarakat. Insya Allah..
Amin.



~yanglombasebenernyaanakapaibunyasih?

Tuesday, August 10, 2004

 

Menantikan Kenduri Cinta


Kenduri Cinta, Juni 2004
'Mas Katon’, Pak Anas Urbaningrum, Wanda Hamidah, Ahmad Dhani, Mas Ananto
# dipotret oleh Apit --alo, pit! :)


Kenduri Cinta, Juli 2004
Mbak Novia Kolopaking, Pak Eep Saefulloh, Ahmad Dhani, Cak Nun, Ari Lasso, 'Mas Katon’, Jose Rizal Manua
# dipotret oleh Adi Wahyu --kemana aja, bro?

Setelah dua kali berturut-turut menghadiri acara yang bertajuk ‘Kenduri Cinta’ di Parkiran Taman Ismail Marzuki, saya menjadi tertarik untuk terus mengikuti perkembangan acara ini setiap bulannya. Bisa dikatakan, saya sudah ketagihan. Betapa tidak, acara yang dipromotori oleh Galeri Cipta Taman Ismail Marzuki dan diprovokatori oleh Emha Ainun Najib ini sarat dengan makna. Jika anda mengira ini hanya sebatas pertunjukan sastra, oh tentu tidak. Disamping penampilan musik dari Kiai Kanjeng, musikalisasi puisi, dan pembacaan sajak, turut ditampilkan pula omong-omong menarik yang berkisar pada sosial, politik, ekonomi, agama dan budaya yang dimoderatori oleh Cak Nun Sendiri. Karena situasi bangsa kita yang sedang ‘ramai’ memperbaharui pemimpinnya, menjadikan topik berkisar politik kerap dikedepankan. Kepiawaian Cak Nun dengan melemparkan guyonan Jawa dalam setiap prolognya juga turut menyemarakkan suasana. Yang tak kalah menarik (juga paling ditunggu-tunggu) adalah hadirnya sejumlah bintang tamu yang dengan senang hati menyumbangkan sesuatu di akhir acara. Entah itu pendapat pribadinya mengenai topik yang dibicarakan, kesan-kesannya sepanjang mengikuti acara dari awal sampai akhir, maupun sumbangan menyanyikan lagu-lagu yang telah menjadi hits di dunia musik Indonesia.

Dua bulan yang lalu, sederet nama telah turut meramaikan acara ‘Kenduri Cinta’ ini. Anas Urbaningrum, Wanda Hamidah, Ahmad Dhani, Sutardji Calzoum Bachri, Eep Saefulloh Fatah, Taufik Ismail, Jose Rizal Manua, Novia Kolopaking, juga Ari Lasso. Rombongan tetap dari Kiai Kanjeng adalah sang manajer ‘Mas Katon’, satu tim gamelan lengkap dan beberapa vokalis wanita dan pria yang dapat menyanyikan bermacam jenis lagu. Favorit saya disini adalah seorang vokalis bernama Ananto yang memiliki suara groovy meskipun yang dilantunkannya adalah shalawat!

Akan tetapi, saudara-saudara, bulan ini saya dan teman-teman terancam tidak dapat menghadiri acara ‘Kenduri Cinta’ yang --bahkan sejak dari berakhirnya acara Bulan Juli lalu-- sudah sangat saya nanti-nantikan. ‘Sang EO’ yang semula aktif mengajak teman-temannya, sedang dikejar tenggat waktu untuk menyelesaikan thesisnya.

Yah, kalau boleh saya memaksa, ayo dong Jum’at ini kita ke TIM rame-rame menikmati Kenduri Cinta. Bahkan sudah ada salah seorang penggemar di negeri kincir angin sana yang berharap kita bakalan cerita seru tuh! Hehe.. :p *do’ain kita,zul*

~Untuk Sang EO, kalo baca ini, dirapel deh ngerjain thesisnya, masa’ ngambil waktu semalem aja ga bisa... :(

Monday, August 09, 2004

 

Demo AFI UI Lanjutan


Date Time Original 09:08:2004 08:28:17
F9.0 1/80 EV 0.0 ISO 100


Uf.. uf.. Demo AFI UI lanjutan..
Pagi ini, pintu masuk UI ditutup oleh para mahasiswa yang melakukan aksi di depan gerbatama sampai dengan halte stasiun UI. Di depan halte stasiun para mahasiswa berkumpul menggelar orasi menentang diberlakukannya biaya masuk UI yang demikian tinggi. Kabarnya pak rektor akan datang menemui mereka pagi ini, dan sementara itu, sambil lewat, saya jepret saja aksi mereka disana.


Ada seorang mahasiswa yang menegur: "Mbak, kalo bawa jaket kuning buruan gabung..!" Saya cuma bisa membalasnya dengan cengiran mupeng. *Aduh dek, mbak-mu ini udah ketuaan. Senin pagi gini, mesti buru-buru masuk kerja. Andai masih mahasiswa..* :D~

Oh ya, ada selebaran yang disebarkan para aktifis, berikut ini isi selebarannya:

Jalan Panjang
Kenapa aksi hari ini …


Biaya pendidikan naik terus. Mulai dari 500 ribu, 1 juta, 1.5 juta (DPKP), 25-75 juta (PPMM), sampai yang paling mutakhir 5-25 juta (AFI). Tentu saja mahasiswa tidak diam. Semua upaya telah coba ditempuh: dialog dengan dekanat, rektorat, hingga MWA.

Mahasiswa juga ikut serta dalam tim Evaluasi dan Alternatif Pendanaan UI, membentuk Kelompok Kerja Pendidikan, membuat lokakarya pendidikan, mencari solusi dan rekomendasi untuk UI, hingga akhirnya keluar dari Tim 9 karena usulan mahasiswa tidak didengarkan dan bahkan dikhianati. Akhirnya, eksploitasi mahasiswa terus berlanjut.

Admission Fee, kebijakan paling mutakhir ini terbukti telah mengakibatkan dampak negative (belajar dari kasus PPKB). Delegasi mahasiswa telah berdialog dengan rektorat (26/7), aksi ribuan mahasiswa (28/7); tak berhasil menggugah pihak berwenang, mahasiswa kecewa dan menggelar Posko Keprihatinan Biaya Kuliah Mahal di Bundaran Psikologi. Selasa tanggal 3 Agustus delegasi mahasiswa juga sudah bertemu dengan MWA meminta SK Rektor (yang dibuat terburu-buru, cacat dan kabur) segera dicabut. Mahasiswa menawarkan alternatif AFI yaitu sumbangan sukarela sehingga UI tetap murah dan terbuka bagi seluruh rakyat Indonesia, sebagaimana cita-cita Pembukaan UUD 1945.

SEMOGA TUHAN MEMBUKA MATA dan HATI REKTORAT dan MWA UI untuk PEDULI pada BANGSA INI. AMIN.

BEM UI


Date Time Original 09:08:2004 08:25:57
F6.3 1/80 EV 0.0 ISO 100

Singkatan-singkatan :
*AFI itu Admission Fee, atau dalam Bahasa Indonesia, artinya Uang Pangkal
*MWA itu Majelis Wali Amanat

Thursday, August 05, 2004

 

Kamis-ku sayang..



Dari Anas r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda:
Ada 3 hal dimana orang yang memilikinya akan merasakan manisnya iman: mencintai karena Allah dan Rasul-Nya melebihi segala-galanya, mencintai seseorang hanya karena Allah, dan enggan untuk kembali kafir setelah diselamatkan oleh Allah daripadanya sebagaimana enggannya kalau dilemparkan ke dalam api.”
(Riwayat Bukhari & Muslim)

Saya diharapkan sudah harus hafal melafadzkannya, setelah beberapa hari lamanya selalu saya bawa-taruh di meja kerja kantor, bersama dengan do’a rabithah yang dulu saya hafal, tapi karena jarang dibaca jadi aaargggh… lupa lagi.

Sebenarnya saya sudah men-set jadwal hafalan saya untuk Jum’at sore, karena memang jadwal sudah dirubah ke Jum’at sore setelah sekian lama kita bertahan di jadwal yang disepakati pada Sabtu siang. Mendadak semalam, seorang teman memberitahukan bahwa minggu ini jadwal diubah menjadi Kamis sore. Parahnya, minggu ini juga saya diinformasikan terkena jadwal kultum, karena teman yang seharusnya kena kultum minggu ini, izin berhalangan hadir.

Waduh, adakah yang lebih parah dari kacaunya jadwal harian yang sudah rapi saya susun untuk hari ini?
Saya harus arrange jadwal ijin dari kantor, saya harus menghafal -dengan jadwal lebih cepat sehari, saya harus cari materi kultum, saya juga harus menyelesaikan tugas-tugas kantor hari ini dan dengan sangat kebetulan sekali istirahat siang ini saya juga ada janji dengan seorang teman di PSJ untuk membuat tugas kursus bahasa.

Alhamdulillah, thanks to alvi temennya apit yang sudah membahas materi sederhana tapi menarik yang bisa saya jadikan bahan kultum, dan juga thanks to ifat yang sudah mengajarkan saya me-link.

Waw! Sudah hampir jam 5 sore. Siap-siap cabut.
Do’akan saya sukses ya! Bismillah..


~ya Allah, ampuni hambamu ini yang sulit sekali memanfaatkan waktu-Mu

# Photo, copyright of Luluk '04
( F/2.8, 1/13, EV 0.0, ISO 100) bahkan moto-nya pun kacau! hehe.. amatiran bgt :p

Sunday, August 01, 2004

 

Akulah Si Telaga



Akulah si telaga: berlayarlah diatasnya;
Berlayarlah menyibakkan riak-riak kecil yang menggerakkan
Bunga-bunga padma;
Berlayarlah sambil memandang harumnya cahaya;

Sesampainya di seberang sana, tinggalkanlah begitu saja

--perahumu biar aku yang menjaganya.


# Poetry, by Sapardi Djoko Damono -Kumpulan Sajak: Perahu Kertas 1982
# Photo, copyright of Luluk '04 (F/7.1, 1/400, EV+0.3)
Comments on photo..? ~jd ungu gitu warnanya ya?

Archives

July 2004   August 2004   September 2004   October 2004   November 2004   December 2004   January 2005   February 2005   March 2005   April 2005   May 2005   June 2005   July 2005   August 2005   September 2005   October 2005   November 2005   December 2005   February 2006   March 2006   April 2006   May 2006   December 2006   February 2007   May 2007   March 2008   April 2008   May 2008   June 2008   November 2008   January 2009   May 2009   June 2009   December 2009   November 2010  

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Subscribe to Posts [Atom]