Jendela Luluk

Thursday, December 09, 2004

 

Sekolah lagi??

Pernah dengar nggak, ada anggapan memelihara rambut panjang di kalangan perempuan berkerudung dianggap baik karena bisa mendekatkan jodoh? Atau dibalik. Jangan potong rambut kalau tidak mau jodohnya jauh. Naïf ya? Bodoh jika saya percaya ini, tapi.. well, saya juga tentu tidak mau dong, untuk lama bertemu dengan jodoh. ;) *kenapa dimulai dengan topik ini yah?*

Kemarin, saya makan siang dengan 2 sahabat ‘absurd’ saya di salah satu tempat makan enak tidak jauh dari tempat kerja. Salah seorang dari mereka mengabarkan berita gembira perkembangan studinya untuk menjadi mahasiswa post-graduate di luar negeri. Kejutan yang sangat menyenangkan. Terlebih karena skor ehm..ehm..-nya yang 613, eh atau 631? yang pasti bukan 361.. :p

Jadi mikir deh. Satu per satu sahabat saya sudah mantap menjalani apa yang menjadi pilihannya (dalam pendidikan), meskipun masing-masing masih tidak punya gambaran apa yang akan terjadi selanjutnya. Lihat saja, salah seorang sahabat saya, salah satu penulis Islam Virtual (ehm..) sudah kerasan di Belanda. Sahabat saya yang lain, tak lama lagi akan ke Korea Selatan. Sahabat satu lagi, sudah memimpikan Perancis meskipun sudah ada saudara kandungnya di Jepang. Sensei Nihon Go saya mungkin juga sudah sampai mendarah daging budaya Jepang-nya dibandingkan budaya Jawa-nya, padahal beliau Jawa abis. Atashi no sensei wa Nagoya-Daigaku de benkyo shite imasu. Sahabat yang hampir jadi ‘sahabat’ saya (apa hayo maksudnya..), sepertinya juga sudah ’tune in’ dengan pendidikannya di Australia. Ampun! I’m proud of you, guys.

Oh, bukan. Bukan karena label ‘luar negeri’-nya yang membuat saya terpesona. Tapi cita-cita luhur mereka untuk memperkaya diri dengan ilmu yang tentunya tidak cukup didapatkan dari negeri sendiri. Saya sangat setuju, pastilah pikiran kita ‘stuck’ (apa Bahasa Indonesianya? Mentok?) bila tidak menambah masukan ilmu dari luar, yang ilmunya sudah berkembang pesat, pun sistem dan standar pendidikan (termasuk penilaiannya) yang tinggi.

Alhamdulillah meskipun saya tidak cukup pintar, saya dikelilingi lingkup sahabat yang sangat memaksimalkan daya pikirnya --meskipun mereka sendiri tidak mengakuinya. Baik dalam pemikiran yang bersifat teknikal maupun yang bersifat seni dan budaya. Mendengar dan mengikuti pandangan-pandangan mereka... wah, bukan main deh.. Inilah enaknya punya sahabat yang pinter-pinter. Sedikit banyak turut mempengaruhi ‘impian-impian naif’ saya. Kalau mereka bisa, kenapa saya tidak?

Maka, kembali ke paragraf pertama, Sabtu nanti saya sudah membuat janji di rumah tante saya untuk memotong rambut. Hihi.. Bukan untuk menolak jodoh agar pergi jauh-jauh, tapi ingin memfokuskan pikiran untuk mencari kesempatan memperoleh pendidikan yang lebih baik. Ya, saya bertekad meningkatkan kualitas diri tanpa gangguan 'menye-menye' takut terlalu lama bertemu jodoh. Masa bodoh-lah gurauan ibu-ibu RT, pertanyaan simpati (tapi dalem) dari temen ngaji maupun sindiran-sindiran ngaco dari temen kerja. Saya ingin sekolah.

Eh, tapi kalau di tengah jalan bertemu jodoh yaa... nggak nolak juga sih... (gubrakkk!!)
Ganbarimasu!! (^_^);v


~sok optimis

Comments:
hehe... lagi² soal ini! :D
 
Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]





<< Home

Archives

July 2004   August 2004   September 2004   October 2004   November 2004   December 2004   January 2005   February 2005   March 2005   April 2005   May 2005   June 2005   July 2005   August 2005   September 2005   October 2005   November 2005   December 2005   February 2006   March 2006   April 2006   May 2006   December 2006   February 2007   May 2007   March 2008   April 2008   May 2008   June 2008   November 2008   January 2009   May 2009   June 2009   December 2009   November 2010  

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Subscribe to Posts [Atom]