Jendela Luluk

Sunday, August 29, 2004

 

Hup! Hup! Bersiap ke TNUK!


Rute Perjalanan Lintas Alam 'Go to The Rhino's Community' :
Sumur - Pulau Peucang - Cibom - Ciramea - Tanjung Layar - Cibom - Cidaon - Citerjun
- Pulau Peucang - Sumur


TNUK? Ya. TNUK, Taman Nasional Ujung Kulon. Saya, jika tidak ada aral melintang, berkesempatan mengikuti Perjalanan Lintas Alam ke TNUK pada hari libur 11, 12 dan 13 September 2004 mendatang. Beberapa hari yang lalu, ketua panitianya sendiri yang memberikan informasi lengkap kepada setiap pesertanya agar dapat bersiap-siap mulai sekarang. Pak, makasih banget diskon khususnya, yah! :p ~bener-bener‘diskon’lho!

Persiapan yang pertama, adalah mengetahui daerah-daerah yang akan kami singgahi pada perjalanan kami nanti.
Nah, berdasarkan informasi yang saya dapatkan dari bapak ketua panitia, secara singkat mungkin dapat saya gambarkan rencana kegiatan dan rute perjalanan kami disini:

Kami akan berangkat dari Jakarta menuju Sumur, salah satu kecamatan di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Dari Sumur, kita berangkat ke Pulau Handeuleum dari sebuah tempat yang bernama Muara Baru menggunakan perahu motor. Sesampainya diseberang pulau, kami lantas trekking di sekitar Pulau Handeuleum, kanoing di Sungai Cikabembem, berenang & snorkeling di pulau-pulau kecilnya. Kemudian berangkat ke Pulau Peucang, berenang di pantai pasir putihnya dan bermalam sambil bercengkerama dengan pengelola pulau disana.

Pagi berikutnya kami akan meneruskan perjalanan dengan menggunakan perahu motor menuju Cibom, lalu trekking dari Cibom ke Ciramea sambil mungkin (jika mata cukup jeli dan beruntung) kita bisa menemukan jejak badak dan banteng yang ada sepanjang perjalanan. Dari Ciramea kita trekking kembali ke Tanjung Layar, menikmati POI-nya, lantas trekking kembali menuju Cibom. Dari Cibom kami akan menuju Padang Gembalaan Cidaon dengan menggunakan perahu motor untuk melihat Banteng dan Kerbau Liar. Kemudian kita kembali ke Pulau Peucang dan trekking menuju ke Karang Copong (di Pulau tersebut). Setelahnya, kita akan trekking balik dan bermalam di Pulau Peucang.

Setelah sarapan pagi di pantai pasir putih Pulau Pecang, kita akan berlayar ke Citerjun (duuh, berlayar? *gak kuat*). Di Citerjun kita dapat snorkeling di taman lautnya sampai puas lalu kembali ke Pulau Peucang dan Sumur untuk kemudian balik ke Jakarta.

Hmm.. gimana? :D Masih kurang rinci?
Oke sekarang kita bahas POI-nya. POI? Ya. POI, Point of Interest. Tau kan?

***
Desa Tamanjaya
Desa Tamanjaya adalah akhir dari perjalanan darat sepanjang pantai, dan desa ini terletak diluar perbatasan Taman Nasional dan merupakan salah satu pintu masuk ke TNUK.
Tamanjaya menyediakan pemandangan tentang kehidupan perkampungan dan merupakan tempat pemberangkatan ke beberapa obyek wisata menarik :
* 2,5KM (40menit) jalan kaki menuju Sumber Air Panas Cibiuk
* 11KM (4 jam) trekking ke Kalejetan, sebuah camping ground yang memiliki pemandangan yang indah dengan berbagai flora dan fauna yang menawan.
* 9 KM (50 menit) naik perahu ke Pulau Handeuleum dengan melintasi teluk Selamat Datang, di Pulau Handeuleum kita bisa menjumpai rusa dan kera berekor panjang.

Citelang
Merupakan tempat perkemahan di tepi pantai yang memiliki pemandangan alam yang indah.

Cibom
Cibom merupakan tempat camping yang paling sering dikunjungi oleh para wisatawan yang bermalam di TNUK. Karena di Cibom inilah merupakan salah satu titik pendaratan yang aman dan juga merupakan akses ke beberapa tempat tujuan di TNUK

Tanjung Layar
Disana kita bisa menjumpai sebuah mercusuar dan reruntuhan mercusuar lama buatan Belanda sekitar tahun 1800. Merupakan titik paling barat pulau Jawa. Tanjung Layar memiliki pemandangan eksotis dengan pantai berbatu dan pulau-pulau kecil. Dapat ditempuh dengan menyusuri jalan setapak dari Cibom dalam waktu sekitar 30 menit.

Ciramea
Pantai Ciramea merupakan pantai berpasir tempat penyu bertelur terutama antara bulan Juni sampai September. Daerah ini memiliki pemandangan yang sangat indah. Trekking selama sekitar 1 jam dari Tanjung Layar

Cidaon
Lebih umum dikenal sebagai Padang Penggembalaan, merupakan padang rumput tempat banteng berkumpul pada sore hari. Sunset adalah pemandangan yang indah dari sini.

Teras Citerjun
Teras Citerjun terbentuk oleh batu kapur & stalaktit sebagai akibat aliran sungai Citerjun. Teras Citerjun hancur akibat terjangan gelombang pasang waktu Gunung Krakatau meletus pada tahun 1883. Memiliki keindahan taman laut yang menawan.

Pulau Peucang
Peucang merupakan daerah yang indah,unik dan menyenangkan, memiliki perairan pantai yang biru jernih, sangat disukai oleh wisatawan untuk tempat snorkling dan scuba diving.
Salah satu tempat yang sangat terkenal di Pulau Peucang adalah Karang Copong, suatu pantai dengan terumbu karang dengan karang yang berlubang-lubang dan merupakan tempat yang sangat eksotis untuk menikmati sunset. Dahulu merupakan resort yang dikelola oleh Wana Wisata Alam Hayati yang saat ini sudah meninggalkan Pulau Peucang.
***

Oke. Sekarang, persiapan peralatan.
Duh, saya bukan anak gunung yang punya koleksi lengkap. Peralatan yang dibutuhkan untuk perjalanan ini menurut panitia adalah:

#1. Peralatan Wajib
- Tas Carrier, tas kecil / daypack (day pack luluk ada, carrier masih nyari-nyari)
- Pakaian ganti secukupnya (wah ini sih ada banget)
- Jas hujan, jaket, kaos kaki (ada kumplit)
- Sepatu Trekking, sandal gunung (sandal gunung ada, tapi… apa itu sepatu trekking?? Yang kayak gimana ya??? harus cari tau)
- Senter (ada)
- Obat-obatan pribadi, Vitamin B & C (oke oke)
- Aqua botol / Hidration Bag (ini maksudnya mungkin air minum dalam kemasan botol aqua, oke ini banyak, tapi.... hydration bag itu yang kayak gimana ya? harus cari tau)
- Kantong plastik, untuk peralatan elektronik dan muntahan. (yang untuk peralatan elektronik udah ada baru beli kemaren, 14ribuan, hehe.. :p buat muntahan paling kresek item, mudah-mudahan luluk gak mabok deh. malu dong ;p)
- Peralatan mandi (wah ini mah wajib)
- Lotion nyamuk, sun block (lotion nyamuk oke-lah, tapi… sunblock?? Ogah aah.. Ntar kalo pulang dari TNUK kulitnya kecoklatan kan bisa jadi satu kebanggaan dikit, dikit aja lho! hehe..)

#2. Peralatan Optional
- Kamera (ada! ada!, tapi boleh minjem dari sodara :p)
- Teropong binocular (ini mah gantian pinjem aja sama yang punya nanti disana)
- Peralatan renang / snorkeling (luluk gak bisa berenang, hiks..)
- Alas tidur, atau matras/sleeping bag (gak punya, harus cari pinjeman)
- Kacamata hitam (ada, pinjem punya adek)
- Snack (sip! sip!)
- Bekal uang secukupnya (oke!)
- Topi (nah, ini emang niat mau beli. udah ngincer soalnya :p)

Nah, yang terakhir, adalah persiapan fisik dan mental. Diantaranya:

#1. Jaga kesehatan dengan berolahraga

Saya rasa berolahraga yang benar-benar ‘olahraga’ sangat sulit dilakukan jika tidak benar-benar diniatkan. Dan saya salah satu yang tergolong kedalam mereka yang tidak benar-benar niat untuk berolahraga. Yang terjadi malah hitungan-hitungan polos mengeluarkan energi, seperti contohnya, berjalan kaki setiap hari kerja pagi dan sore hari dari Margonda ke Gedung Rektorat. Termasuk olah raga kan? Cukup berkeringat lho! Apa tadi tuh istilahnya, trekking ya? hehe… :p

#2. Minum obat anti malaria pada H – 3, hari H dan H + 3 (Kina / Resochin)

Nah lho! Saya belum tahu apa-apa tentang ini. Apakah ini untuk pencegahan karena memang ada kemungkinan digigit nyamuk pembawa penyakit malaria disana, apakah obat malaria dijual bebas tanpa resep dokter, aturan-aturan apa yang mesti dipatuhi dalam mengkonsumsinya, serta apakah aman-aman sajakah obat tersebut dikonsumsi dalam kasus kita akan melakukan perjalanan yang cukup menguras fisik, ini semua saya belum tahu. Ya ampun, padahal saya lulusan ilmu kesehatan. Memalukan sekali jika tidak tahu tetang hal ini. Lazim ya untuk para ‘pecinta alam’ minum obat anti malaria? Saya harus cari tahu.

#3. Minum vitamin jika diperlukan (C dan B)

Whuaaaah, ini juga. Saya benar-benar baru tahu jika diharuskan minum vitamin tertentu sebelum melakukan perjalanan lintas alam. Sampai saat ini saya mungkin cukup mematuhinya saja dulu. Tapi sungguh, saya akan niatkan untuk mencari alasannya dan teori dibalik ‘minum vitamin sebelum perjalanan lintas alam’. Ffhhh.. Ayo, luk! Buka-buka lagi apa yang kamu pelajari dulu!

#4. Persiapan fisik dan mental untuk kegiatan outdoor (terutama untuk kegiatan hari ke-2: trekking 4 jam ke Ciramea dan 3 jam ke Karang Copong)

Hehe.. ‘Dalem’ sekali kalimatnya ya?
Untuk fisik, Insya Allah, saya cukup kuat dan optimis untuk menjalani trekking-trekking tak berkesudahan disana nanti. Fisik saya Alhamdulillah sudah terbiasa dengan pengeluaran energi yang karenanya, tanpa saya sadari, membuat badan saya tidak kunjung bertambah gemuk. Ini benar-benar anugerah untuk saya. Ehm..
Untuk mental, Insya Allah, saya cukup tabah dan pasrah saja terhadap apa yang akan terjadi nanti. Yah, intinya, saya tidak mau merepotkan orang lain, sebisa mungkin memberikan yang terbaik bagi semua orang dan nikmati perjalanan, karena…

Yeahh!!! Saya akan ke Taman Nasional Ujung Kulon!
Atau, sesuai dengan tema perjalanan kami kali ini, We’re going to the Rhino’s community! (^^)b

Alo temen-temen, siapapun kalian.. Mmm.. boleh pinjem sesuatu yang bisa dipake luluk ga? Carrier? Sleeping bag? atau barang-barang yang lain? hehe..
~sebenernyamalutapicuekbebekajalah

Comments:
Yu name it Luk! Sleeping bag ada... tapi ukurannya gede, bakal muat gak sama ransel elo? Terus matras juga ada. Warna biru. Carrier juga punya, gede banget ukuran 100 liter. Trekking itu sepatu buat naek gunung, biar gak licin lagi mendaki, mirip sepatu bot. Obat malaria? Wah gua gak pernah bawa and minum selama gua berpetualang tuh. Eh luk, suruh bawa tembakau gak? Tembakau itu buat jaga badan elo dari penghisap darah macam pacet atau lintah. Tapi di ujung kulon bakal ada gak ya? Coba deh tanya ama ketua kelompoknye....

Good luck deh, gua jadi mupeng neh :D
 
huhu..luluk...mupeng pisan nih :(, kapan-kapan kl ada acara semacam ini ajak aku dong luk... :P. waduh..sorry yah, aku gak bisa bantu minjemin barang2 yang kamu butuhin :)
 
Waah jalan-jalan ya... (mauuu dooong ikutan). Kayaknya olah raganya perlu intensif nih, bakal membutuhkan fisik yang prima pastinya Bisa berapa puluh kilo tuh jalan kakinya?...
Btw masih inget kan dengan saya, temannya apit :p
 
Wahyu, thanks bgt tawarannya :). Mmm.. kayaknya luluk pake backpack ijo yg sering dipake itu aja(tau kan?), 100 L gede bgt, bro. Sleeping bag, tnyt adekku punya, hehe.. :) Obat malaria blm beli, tembakau ga disuruh bawa. Sepatu trekking ga ada, aku sandalan gunung aja-lah.

Ifat, beneran besok2 kalo ada gini lagi mau ikut? di-ijinin ga tuh? ;)

Alvi, oiy pa kabar? Iya iya, yg namanya 'Alvi', inget kok ;) tapi ama orangnya blm ketemu nih! Hope I meet you soon.. btw, mesti bener2 olahraga intensif ya vi? hmm... Bener juga yah, besok trekking berpuluh2 kilo jauhnya.. :) Oke deh, ntar nyari waktu buat latihan. Thanks lho.
 
Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]





<< Home

Archives

July 2004   August 2004   September 2004   October 2004   November 2004   December 2004   January 2005   February 2005   March 2005   April 2005   May 2005   June 2005   July 2005   August 2005   September 2005   October 2005   November 2005   December 2005   February 2006   March 2006   April 2006   May 2006   December 2006   February 2007   May 2007   March 2008   April 2008   May 2008   June 2008   November 2008   January 2009   May 2009   June 2009   December 2009   November 2010  

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Subscribe to Posts [Atom]