Jendela Luluk

Friday, July 30, 2004

 

How do you do?

Waktu itu Senin pagi, 26 Juli.

Situasi #1. Luluk baru saja tiba di kantor, tahu pagi ini ada rapat
Bos Indonesia : “Dek Luluk, nanti ikut rapat ya!”
Luluk            : “Oh, iya bu!” 
                       (Padahal berharap nggak diajak rapat, bisa seharian!)

Situasi #2. Jam 9 tepat, Luluk masuk ruang rapat. Sudah banyak orang-orang penting.
Termasuk bos bule yang baru saja datang dari Aberdeen.
Bos Indonesia : “Karen, this is Luluk, she will assist … bla.. bla.. bla..”
Bos Bule        : “Oh hi! I’m Karen. How do you do?” 
                       *senyum manis awal-awal berkenalan dengan seseorang*
Luluk            : “Hi, I’m Luluk. I’m fine, thank you. And how do you do?”
                       *senyum manis juga dong*
Bos bule        : “I’m fine too. Thank you!”
                       *masih senyum, tapi kok rada-rada aneh ya senyumnya*
Luluk            : *duduk, lantas mikir*
Bos Indonesia : “OK, let’s start with.. bla.. bla.. bla..”

Ya Allah!!! That’s it!

Sejak kapan ‘how do you do’ dijawab dengan ‘I’m fine, thank you' !!!??
Begini nih jadinya, menganggap enteng Bahasa Inggris dengan mengambil kursus bahasa asing lain. Ternyata oh ternyata, percakapan Bahasa Inggris yang sangat sederhana seperti ini, Luluk masih salah!

~Bakka ne?



Thursday, July 29, 2004

 

Demo AFI lagi..


Date Time Original 28:07:2004 12:07:15
Demo mahasiswa menentang tingginya biaya masuk kuliah di depan Gedung Rektorat UI.
 
Saat itu seorang mahasiwa Fakultas Ilmu Budaya sedang berorasi dengan berbagai bahasa. Inggris, Perancis, Spanyol, Jepang, Mandarin & Arab. Pada saat orasi dengan Bahasa Arab, para pendemo serentak meng-amin-kan sang orator pada setiap penggalan kalimat, karena terdengar seperti do'a bagi mereka. Sang orator jelas marah-marah. Jadi, para pendemo malah full of smiling gitu..

 
# Photos, copyright of Luluk '04



Friday, July 23, 2004

 

AFI UI



Di kampus UI kini kembali ramai digelar orasi oleh para mahasiswa berkenaan dengan adanya penerapan baru biaya masuk UI yang mencengangkan banyak pihak. Kebijakan UI yang dimulai pada tahun ini adalah menyangkut diadakannya Admission Fee atau uang pangkal, yang disingkat oleh para mahasiswa sebagai AFI UI, pada setiap mahasiswa baru sebesar Rp.5-25 juta yang dibayarkan satu kali di awal. Konon, ini merupakan langkah UI menuju ‘BHMN seutuhnya’. Yup! Tanpa subsidi.
 
Mmm.. Kebetulan di ruangan saya ada newsletter UI edisi baru yang mengangkat topik ini.

Berikut kutipannya.
 
Pada tahun 2004/2005 ini bagi lulusan SMU yang baru, UI menyiapkan 4 gerbang masuk Program Sarjana (S1). Keempat jalur tersebut adalah:
Gerbang 1. SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru), atau dulu disebut UMPTN, dan mahasiswa yang diterima disebut mahasiswa reguler.
Gerbang 2. PPMM (Program Prestasi dan Minat Mandiri), atau umumnya disebut jalur khusus. PPMM ini adalah program pemberian kesempatan masuk UI kepada murid yang bersedia membiayai pendidikannya di UI secara penuh tanpa subsidi. Syaratnya, nilai raport kelas 3 SMU rata-rata 7 dan tidak lulus SPMB tetapi masih memenuhi persyaratan baku mutu UI. Kampus ITB sudah menerapkan jalur khusus ini sejak tahun perkuliahan lalu.
Gerbang 3. PPKB (Program Pemerataan Kesempatan Belajar), atau dulu disebut PMDK.


Gerbang 4. KI (Kelas Internasional)
Empat fakultas di UI yaitu Fakultas Psikologi, Fakultas Teknik, Fakultas Kedokteran dan Fakultas Ilmu Komputer bekerjasama dengan beberapa universitas di Australia mengadakan kelas internasional untuk program sarjana dengan gelar ganda (Double degree). Seleksi masuk dilakukan di fakultas dan terdiri dari seleksi akademik dan Bahasa Inggris. Keuntungan KI adalah diperolehnya gelar ganda dari UI dan universitas mitra di Australia.
 
Tabel berikut ini menyajikan komponen pembiayaan pendidikan berdasarkan gerbang masuk Program Sarjana UI, kecuali KI yang sistem pembiayaan pendidikannya berbeda.
 
Tabel Komponen Biaya Pendidikan Program Sarjana UI 
SPMB      
Pendaftaran Rp.110.000,-          
Biaya Operasional Pendidikan : Eksakta: Rp.1.475.000,-/semester & Sosial: Rp.1.225.000,-/semester
Dana Kesejateraan Fasilitas Mahasiswa Rp.75.000,-/semester
Uang Pangkal tergantung Fakultas, antara Rp.5-25 juta, bayar 1 kali di awal.
Dana Pelengkap Pendidikan Rp.475.000,- (bayar satu kali di awal)
 
PPMM
Pendaftaran Rp.200.000,- (hanya 1 kali bayar)
Biaya Operasional Pendidikan Rp.7,5 juta/semester
Dana Pengembangan tergantung Program Studi, antara Rp.25-75 juta, bayar 1 kali di awal.
 
PPKB
Biaya Operasional Pendidikan : Eksakta: Rp.1.475.000,-/semester & Sosial: Rp.1.225.000,-/semester
Dana Kesejateraan Fasilitas Mahasiswa Rp.75.000,-/semester
Uang Pangkal tergantung Fakultas, antara Rp.5-25 juta, bayar 1 kali di awal.
Dana Pelengkap Pendidikan Rp.475.000,- (bayar satu kali di awal)
Matrikulasi Rp.300.000,- (bayar satu kali di awal) 
 
Uang Pangkal 
Fakultas Kedokteran Rp.25.000.000,-
Fakultas Kedokteran Gigi Rp.25.000.000,-
Fakultas Matematika dan IPA Rp.5.000.000,-
Fakultas Teknik Rp.25.000.000,-
Fakultas Hukum Rp.10.000.000,-
Fakultas Ekonomi Rp.10.000.000,-
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Rp.5.000.000,-
Fakultas Psikologi Rp.10.000.000,-
Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Rp.10.000.000,-
Fakultas Kesehatan Masyarakat Rp.5.000.000,-
Fakultas Ilmu Komputer Rp.25.000.000,-
Fakultas Ilmu Keperawatan Rp.5.000.000,-
 
Dana Pengembangan 
Program Studi Matematika, Fisika, Biologi, Farmasi, Geografi, Arkeologi, Ilmu Sejarah, Sastra Jepang-Inggris-Perancis-Jerman-Rusia-Belanda, Sastra Jawa, Ilmu Perpustakaan, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Ilmu Keperawatan, Ekonomi Pembangunan... Rp.25.000.000,-
Program Studi Ilmu Hukum, Psikologi... Rp.30.000.000,-
Program Studi Manajemen, Akuntansi... Rp.35.000.000,-
Program Studi Antropologi Sosial... Rp.40.000.000,-
Program Studi Teknik Sipil-Mesin-Elektro-Metalurgi&material-Arsitektur-Kimia-Perkapalan, Ilmu Administrasi Niaga, Ilmu Administrasi Fiskal... Rp.50.000.000,-
Program Studi Teknik Industri, Ilmu Komputer, Ilmu Komunikasi, Ilmu Hubungan Int’l... Rp.60.000.000,-
Program Studi Pendidikan Dokter, Pendidikan Dokter Gigi... Rp.75.000.000,-
 
Persyaratan Mendapatkan Keringanan & Bantuan Biaya Pendidikan
A) Yang Kesulitan Biaya Operasional Pendidikan (BOP), -maksudnya SPP tiap semester:
- Surat Keterangan Tidak Mampu dari Lurah
- Surat Keterangan Gaji Orangtua
- Fotokopi Rekening Listrik (tempat tinggal orangtua) 3 bulan terakhir
- Kartu Keluarga
 
B) Yang Perlu Keringanan Pembayaran Admission Fee:
- Fotokopi slip gaji orangtua atau surat keterangan penghasilan orangtua berupa surat keterangan yang dikeluarkan lurah atau surat pernyataan orangtua di atas segel
- Fotokopi rekening listrik (tempat tinggal orangtua) 3 bulan terakhir
- Fotokopi rekening telepon (tempat tinggal orangtua) 3 bulan terakhir
- Kartu Keluarga
 
Pengertian Keringanan Uang Pangkal bisa berarti:
- Pencicilan atas dasar uang pangkal yang besarnya tetap
- Penurunan besar uang pangkal
- Pencicilan atas uang pangkal yang dimintakan diturunkan besarnya
- Pembebasan uang pangkal
 
Keterangan lain:
Permintaan akan dipertimbangkan dengan pemeriksaan berkas-berkas dan wawancara. Bagi yang telah ditetapkan mendapatkan keringanan BOP oleh Dekan III/Manajer Kemahasiswaan, juga akan mendapatkan Pembebasan uang pangkal.
 
Mengenai maraknya tanggapan akan hal ini, Rektor UI sendiri, Bapak Usman Chatib Warsa, telah menjelaskan maksud dan tujuan dari tingginya biaya pendidikan di UI ini, dengan menuliskan surat yang dimuat di Harian Kompas pada Jum’at, 18 Juni 2004 dan telah disebarluaskan ke seluruh humas fakultas di lingkungan UI, sejumlah SMU, Bimbingan Tes Alumni dan Bimbingan Belajar di seluruh Indonesia dengan judul 
Surat dari Universitas Indonesia untuk Anak-Anakku Calon Pemimpin Indonesia Masa Depan.

Bagaimana pun juga, pak rektor, tidak semua anak-anak yang tidak mampu membayar pendidikan bisa di-cover dengan bantuan keringanan pendidikan di UI bukan?
 
Sebagai gambaran, dulu anak FKM-UI angkatan 1997 hanya membayar Uang Pangkal Rp.1.000.000,- uang praktek Rp.1.000.000,- uang DKFM Rp.50.000,- dan Biaya operasional Pendidikan Rp.500.000,- per semesternya. Masalahnya, jika dalam kurun waktu kurang lebih 7 tahun kemudian biaya pendidikan di UI sudah sedemikian tinggi, seperti kalimat klise yang sering dilontarkan teman-teman ketika kami mendiskusikan topik ini... ‘gimana nanti bayaran sekolah anak-anak kita ya...?’ 
   
~kepanjangan yah nulisnya? maklum, lagi panas.. hehe..


# Photo, copyright of ui.ac.id '04

Wednesday, July 21, 2004

 

Become Cooler !!



This certifies that I, Luluk ,

Have Become Cooler
Than I was Before


You too can
Become Cooler at
flooble


Sunday, July 18, 2004

 

Menyambangi Salon Muslimah

Entah saya yang cuek tidak pernah merawat diri ke salon ataukah keadaan tubuh saya yang oke banget, menyebabkan saya seumur-umur tidak pernah pergi ke salon. Untuk mencoba luluran, ah itu bisa dilakukan di rumah, atau potong rambut dengan potongan yang stylist, mmm… kebetulan ada seorang tante yang lulusan sekolah salon. Lumayan kan gratisan. Padahal banyak teman, rutin menyambangi salon untuk perawatan rambutnya, atau teman lain yang menjalani perawatan tubuh menjelang pernikahannya. Saya, males tuh.
 
Sampai suatu ketika, saya merasa terganggu dengan masalah rambut yang tidak bisa dimaafkan. Shampo sehebat apapun tidak mampu mengatasinya (jangan percaya bahasa iklan deh!) Kalau dibiarkan terus, saya khawatir investasi saya untuk masa depan jadi rusak (cihiiy..). Jadi, harus ke salon nih! Setelah tanya sana sini, direkomendasikanlah sebuah salon muslimah yang cukup populer di bilangan Margonda Raya.
 
Di salon muslimah ini, cukup menyenangkan. Kita harus buat janji dulu agar semuanya disiapkan. Ruangannya nyaman dan aman karena laki-laki/non-muhrim dilarang masuk (iyalah!). Alat dan bahannya cukup lengkap. Mbak-mbaknya ramah. Snack dan minum juga ditawarkan. Bacaannya, wah! Dari An-Nida, Tarbawi, aneka majalah wanita, tabloid infotainment, komik manga Jepang, buku-buku Faudzil Adhim, sampai puisi-puisi Khalil Gibran, ada. Musik? Saya terheran-heran tapi juga nyengir-nyengir sendiri mendengar alunan suaranya Glenn Friedly dengan Januari-nya sampai Britney Spears dengan Everytime-nya (salon muslimah kok gini??). Terakhir ditawarkan juga untuk menjadi member, dengan bonus gratis treatment tertentu pada saat kita berulangtahun atau setelah kunjungan ke sekian kali. Ditawarkan pula untuk menjadi anggota mailing list salon tersebut agar kita tahu perkembangan terakhir salon dan agar dapat diingatkan untuk datang pada hari kita berulang tahun. (haa?milis salon?ada-ada aja). 
 
Trus, rambut saya? Hmm.. saya memilih treatment masker rambut. Pertama, saya harus mengenakan kemben jawa agar pakaian saya tidak basah. Kemudian rambut saya dicuci bersih di ruangan tempat cuci rambut. Pindah ke ruangan utama salon, berikutnya rambut saya diberi semacam tonik dan dimasker. Sambil menunggu waktu masker bekerja di kulit kepala, bahu dan kedua tangan saya di-massage dengan minyak + lulur wangi (ah, ini favorit saya!). Terakhir, rambut saya dicuci-bilas lagi. Total waktu yang dihabiskan kira-kira satu setengah jam.
 
Saya sarankan, untuk muslimah berjilbab yang ingin menjalani treatment rambut, sebaiknya datang pada akhir pekan. Karena sudah pasti, seperti saya, anda akan takjub pada hasilnya dan ingin menikmatinya lebih lama. Saya belum dapat memastikan apakah masalah rambut saya teratasi dengan hanya datang ke salon 1 kali, tetapi setidaknya sepulang dari salon, rambut saya kini wangi, terawat rapih, mudah diatur dan terlihat sehat. Dan yang pasti, sekarang saya jadi sayaaaaang deh, sama rambut! ;D


Thursday, July 15, 2004

 

Love Actually


 
Akhir minggu lalu seorang teman meminjamkan kepada saya sebuah film menarik, Love Actually. Film yang relatif lama, karena sudah beredar tayang kurang lebih 3 bulan lalu. Walaupun tidak mempunyai alur cerita yang jelas dan terlalu banyak karakter yang dimainkan oleh bintang-bintang film ternama yang mayoritas berasal dari negeri Inggris Raya, kelebihan dari film ini adalah penggambaran berbagai macam wujud cinta sesama manusia. Suami kepada istri, orang tua kepada anak, kakak kepada adik, kakek nenek kepada cucu, seseorang kepada kerabat dekatnya, ataupun sesama sahabat yang sekian lama tidak bertemu.

Saya suka adegan-adegan awal dan akhir dari film ini, yang mewakilkan berbagai macam wujud cinta tadi. Ketahuilah, satu-satunya tempat dimana anda dapat merasakan adanya cinta dimana-mana di sekitar anda adalah di terminal kedatangan, di bandara!

Jadi untuk anda para jomblo, jangan berkecil hati bila belum menemukan seseorang yang anda harapkan menjadi ‘belahan jiwa’. Karena cinta ada dimana-mana di sekitar anda. Love is actually all around!

#
There’s nothing you can do that can’t be done
Nothing you can sing that can’t be sung
Nothing you can say but you can learn how to play the game
It’s easy

There’s nothing you can make that can’t be made
No one you can save that can’t be saved
Nothing you can do but you can learn how to be you in time
It’s easy.

There’s nothing you can know that isn’t known
Nothing you can see that isn’t shown
Nowhere you can be that isn’t where you’re meant to be
It’s easy.

All you need is love. All you need is love.
All you need is love. Love. Love is all you need.

… The Beatles. All You Need Is Love
@ Salah satu lagu dalam Love Actually


Tuesday, July 06, 2004

 

Hore...!! Weblog milikku sendiri (",)v

Bismillah..

Punya banyak temen yang masing-masing punya weblog sendiri, bikin kepengen punya juga. Berbekal nekat dan sok tau, saya coba deh. Mohon saran perbaikan juga bantuan jawaban jika saya kebingungan mengaplikasikan blog yang.. apa sih ini??? :D hehe..




Archives

July 2004   August 2004   September 2004   October 2004   November 2004   December 2004   January 2005   February 2005   March 2005   April 2005   May 2005   June 2005   July 2005   August 2005   September 2005   October 2005   November 2005   December 2005   February 2006   March 2006   April 2006   May 2006   December 2006   February 2007   May 2007   March 2008   April 2008   May 2008   June 2008   November 2008   January 2009   May 2009   June 2009   December 2009   November 2010  

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Subscribe to Posts [Atom]