Jendela Luluk

Sunday, April 24, 2005

 

Pintong

Beberapa kali, di milis Sahabat Museum selalu muncul istilah 'pintong'.

"Prends !!! kita orang rencananya mau Pintong Basamo setelah klaar makan siang ke Gudang VOC..."
"Pintong ke Mester, siapa hendak ikut..."
"Jangan salah, pintong Basamo ini tiada dipungut bayaran, suer dah!"


Awalnya sih sebodo amat nggak tau artinya, tapi lama-lama penasaran juga. Ini jelas kata-kata gaul asli Jakarta Kota, meskipun sering dibarengi dengan kata 'basamo' yang asli Minang. Tanya sana sini tapi nggak ada yang tau (kecuali nanya ke milis, malu-laah) dan Alhamdulillah setelah sabar menunggu, muncul juga arti kata 'pintong' di milis itu juga.

Nah sodara-sodara, 'pintong' itu adalah akronim dari pindah tongkrongan! *Huah!!! katro deh gue*
Ya sudah. Malam semakin larut. Saya mau pintong dulu dari depan komputer ke tempat tidur. :p

~mau gaul aja susah bener

Saturday, April 23, 2005

 

Nikah? Modal dong! ;)

Siang ini, bersama 3 orang teman -2 laki-laki dan 1 perempuan- saya menghadiri acara resepsi pernikahan yang sangat semarak. Mungkin bisa dibilang, inilah resepsi idaman para single jika tiba saatnya menikah suatu hari nanti.

Kata teman yang perempuan : "Duh, kalo abis ngeliat kayak gini, bawaannya jadi pengen cepet-cepet nikah deh…"
Kata teman yang laki-laki : "Wah, kalo begini mah cowok-cowok yang males nikah!!"


Haha..! :D

Nikah emang butuh modal (duit) gede. Siapakah yang sudi kehilangan uang tabungan ‘masa depan’, yang sudah kita kumpulkan dengan susah payah untuk yah.. katakanlah- bekal menjalani peran kita selanjutnya?? Jawabnya: Kembali pada kondisi masing-masing pasangan untuk menentukan pilihannya. Jika memang sama-sama mampu, mengapa tidak? Kalau tidak mampu, ya sebaiknya jangan dipaksakan.

Bagaimanapun, Walimatul Ursy hukumnya adalah wajib. Saat saya (Insya Allah) mengadakan resepsi nanti, semoga dimudahkan oleh-Nya dalam menerima dan mengelola rezeki. Jikalau pun tidak, --mengacu pada Sabda Rasulullah SAW kepada Abdurrahman bin Auf: "Adakanlah walimah sekalipun hanya dengan seekor kambing."-- kalau sekedar seekor kambing saja sih sekarang nikah juga bisa… ;D wehehehe... *walaaah.. si Luluk!*

~Kok topiknya ini lagi sih??! :p


Catatan: Tulisan diatas tidak bermaksud untuk mendiskreditkan siapapun yang membacanya

Sunday, April 17, 2005

 

Cupika Cupiki

Peter ParkerEntah kapan pertama kali cium pipi kanan cium pipi kiri (lebih singkat disebut cupika cupiki) mulai menjadi tradisi di Indonesia. Umumnya, ini terjadi antar perempuan yang mempunyai hubungan dekat atau pernah dekat sebelumnya. Lain halnya dengan cupika cupiki antara laki-laki dan perempuan. Saya ingat mulai mentradisi sejak Bapak BJ.Habibie menjadi presiden RI. Beliau gemar memberikan tangan untuk dijabatkan dan pipi untuk ditempelkan, pun kepada mereka yang berenis kelamin berbeda darinya. Apakah ini dilakukan dengan alasan demi lebih mendekatkan seorang pemimpin kepada yang dipimpin ataukah memang terbawa tradisi dari negeri tempat belajarnya dahulu, tidak jelas juga.

Saya, wah, udah nggak tahu berapa banyak memberi/menerima cupika cupiki kepada sahabat setelah sekian lama tidak bertemu, maupun setelah sholat berjama’ah dengan jema’ah perempuan tentunya. Kalau dengan laki-laki? Oh, pernah. Malah setiap tahun, ke ayah dan 2 adik laki-laki tercinta. Yah, meski tidak jarang berselisih paham karena bagaimanapun kita tinggal serumah, pada saat berhari raya harus dilakukan tuh, cupika cupiki, hehe.. :p

Bagaimana dengan laki-laki yang tidak ada hubungan darah sama sekali? Eh, mmm.. pernah sih sekali. Dengan seorang peneliti asing asal Belgia, bapak dari 2 anak yang menjadi tamu kami di kantor 2 minggu lalu. Kebetulan beliau merupakan wakil dari divisi dimana saya bekerja, sehingga selama kunjungannya disini divisi kami selalu menghabiskan jam kerja bersama. Ketika saatnya beliau dan rombongan berpamitan pulang, setelah menjabat tangan dan cupika cupiki kepada para big boss lokal, bapak ini menghampiri saya untuk berjabat tangan. Untuk urusan jabat tangan, kepada mereka yang saya nilai tidak membuat saya ‘kesetrum’, dengan senang hati saya ulurkan tangan saya untuk dijabat. Sambil mengulurkan tangan dan agak mundur sedikit-sedikit supaya beliau tidak berbuat yang macam-macam, saya menjawab ucapan terima kasih dan beberapa patah kata perpisahan darinya. Dan tiba-tiba saja, ohlala.. bapak ini mengulurkan pipinya mendekat ke wajah saya. Setelah beliau mendaratkan dengan manis pipi kanannya ke pipi kanan saya, cepat-cepat saja saya ulurkan pipi kiri untuk segera mensudahinya.

"Oh. Sure. I can give you three times if you want to", katanya, sambil memberikan cupiki ke saya.

"No. No. Two is enough", sambil buru-buru menyelesaikan ritual perpisahan yang merikuhkan ini.

Ih! Sial! Rupanya dia berencana memberikan cupika 1 kali saja -tanpa cupiki- tetapi saya sudah terlanjur mengulurkan pipi kiri! *Sumpah deh, malu banget* :">

Setelahnya, mungkin menarik pelajaran dari betapa ‘reseh’nya saya dan melihat rekan-rekan perempuan yang rata-rata mengenakan pakaian muslimah, bapak ini cukup hanya menjabat tangannya dan tidak berani memberikan cupika cupiki sembarangan. Padahal sebelumnya, beliau cuek ke bos-bos saya yang rata-rata perempuan. (Huuu..)

Well, nama saya lumayan terangkat di mata teman-teman karena mendapat cupika cupiki (yang tidak mereka dapatkan) dari Bapak 'B' dengan satu alasan, yang juga alasan utama saya menceritakannya disini- karena buat apa repot-repot mempermasalahkan cupika cupiki dari seorang bapak yang pasti Anda membayangkannya: tuir, botak, nggak cakep, aneh, culun, kaku dan pendiam. Padahal Bapak 'B' ini walaupun sudah punya 2 anak, tapi ehm.. keren, pinter, kharismatik, dan (kata temen-temen sih) mirip Peter Parker. Ganteng bo! Hihi.. ;p

Apakah itu berarti, harus sekeren Peter Parker jika ingin men-cupika cipiki Luluk?

Gila lu, emang gue cewek apa’aaaan...??! ;D

Thursday, April 14, 2005

 

Luluk, kerjanya apa?


Hmm.. Oke deh.

Saya rasa, ada positifnya juga mengungkapkan lingkup kerja saya disini. *cewek banget pake dirasa-rasain* :p Disamping, saya baru saja belajar untuk tidak setengah-setengah dalam mencapai sesuatu. Jadi, fokus ke satu tujuan itu penting! [apa sih?:p]

Sekarang, saya ‘ngantor’ di sebuah gedung yang sampai saat ini masih tertinggi di seantero UI Depok, dan rutin banget deh setiap Februari & Agustus dijadikan background foto para mahasiswa yang baru diwisuda.

Status saya disitu, bukan PNS, bukan dosen atau apapun yang terkait dengan belajar mengajar, bukan pula staf administrasi, apalagi rektor. Saya, masih diujicoba untuk menjadi seorang junior researcher (taela, gayamuuu.. :D) pada suatu lembaga penelitian dibawah DRPM UI. Beberapa lembaga penelitian mengambil tempat di masing-masing fakultas sesuai dengan spesialisasi ilmu yang didalami. Akan tetapi lembaga penelitian tempat saya berkecimpung lebih ke tingkat universitas, sehingga lingkup kerjasamanya pun lebih global.

Penelitian yang saya dalami berlatar ilmu kesehatan terutama terkait dengan masalah Safe Motherhood atau keselamatan kaum ibu. Ada apa dengan kaum ibu di Indonesia? Untuk mudahnya, mungkin kita ambil perbandingan angka kematian ibu saja ya. Di Indonesia, dalam 100.000 kelahiran bayi hidup terdapat kurang lebih 400 ibu meninggal setiap tahun akibat komplikasi kehamilan dan persalinan, sedangkan di Malaysia (tidak perlu jauh-jauh ke negara maju) hanya 4 ibu saja yang naas menghadapi maut. 400 ibu meninggal per tahun tadi, bisa diartikan menjadi 2 ibu meninggal dalam setiap jam (!) Hitung sendiri jika anda tidak mudah percaya.

Banyak teori sebab akibat baik dalam jangka waktu pendek maupun panjang yang bisa dikaji, tetapi singkatnya, ada sebuah inisiatif dari Eropa sana, bertajuk IMMPACT yang peduli dengan keadaan kesehatan ibu di Indonesia. Atas sokongan dana dari Bill & Melinda Gates Foundation, Department for International Development (UK), European Comission, dan USAid- IMMPACT yang melibatkan University of Aberdeen (Scotland) sebagai pusat koordinasi, London School of Hygiene and Tropical Medicine (UK), John Hopkins University (US), Prince Leopold Insitute of Tropical Medicine, Antwerp (Belgium) dan University of York (UK) sebagai International Technical Partner (ITP), mengambil fokus pada 3 negara: Indonesia, Ghana dan Burkina Faso dalam kurun waktu 2003-2009. (Bayangkan, Indonesia disamakan dengan 2 negara Afrika, rek!)

IMMPACT bertujuan meningkatkan kapasitas penentu kebijakan dalam pengambilan keputusan, termasuk mengalokasikan sumber-sumber daya yang terbatas, berdasarkan bukti atau data yang relevan dan akurat. Peningkatan kemampuan membuat keputusan berdasarkan bukti, berarti pula peningkatan kemampuan melaksanakan evaluasi program kesehatan, yang diharapkan berdampak positif terhadap peningkatan kesehatan perempuan, bayi, serta keluarga, dan selanjutnya meningkatkan sosial dan ekonomi masyarakat luas.

Doh, bahasa buku banget nggak sih?? :p hehe..

Yah, singkatnya, kami ingin menjembatani gap antara masalah dan upaya penurunan kematian ibu melalui evidence (bukti di lapangan) dari berbagai riset primer dan sekunder ke daerah sasaran. Titik.

Nah, itu dia sebabnya, kantor kami sering dikunjungi para dewa peneliti dari dataran Eropa yang wuuuh... entah makannya apa mereka bisa sepinter itu. Mereka antusias untuk melakukan perubahan terhadap kondisi bangsa kita, dan Alhamdulillah banyak ilmu yang bisa kami serap dari mereka.

Oh iya. gambar diatas merupakan salah satu rangkaian kegiatan World Health Day yang jatuh setiap tanggal 7 April. WHO, UNFPA,Depkes RI dan ‘lembaga penelitian’ UI mengadakan jalan santai Walk for Life di Silang Monas pada Minggu pagi 10 April lalu. Kebetulan tema WHD tahun ini adalah Make Every Mother and Child Count, jadi.. ya sudah. Klop! Seru, capek, pegel dan linu jadi satu.

Lalu, agenda kerja terdekat apa? Hmm... Tampaknya bersenang-senang setelah para dewa balik ke negeri asal harus segera disudahi karena oh karena Senin depan kami kedatangan tamu tim reviewer dari funders-nya IMMPACT yang 4 tadi diatas!! *gubrakkk*


~Kalo udah gini, milih kerja apa sekolah lagi, Luk? :-(

Wednesday, April 13, 2005

 

Sayap Rindu

Melayang oh melayang
Rinduku kepadamu
Terbang jauh ke awan
Bawa desiran kalbu


Melayang oh melayang…

---

+ : Lagi kenapa sih, Luk?
- : Tau nggak? Apply beasiswa ternyata susaaaaaaah !!!! @#$%^&*()_+
+ : Ooh, beasiswa toh, gue kira rindu sama siapa. Bukan jodoh lu kali…
- : ...... *pengen ditonjok nggak sih?*


~Sayap Rindu, Sintesa - KLa Project

Archives

July 2004   August 2004   September 2004   October 2004   November 2004   December 2004   January 2005   February 2005   March 2005   April 2005   May 2005   June 2005   July 2005   August 2005   September 2005   October 2005   November 2005   December 2005   February 2006   March 2006   April 2006   May 2006   December 2006   February 2007   May 2007   March 2008   April 2008   May 2008   June 2008   November 2008   January 2009   May 2009   June 2009   December 2009   November 2010  

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Subscribe to Posts [Atom]