Jendela Luluk

Sunday, December 26, 2004

 

Tapak Alam Hijau @ Tanjung Layar, Taman Nasional Ujung Kulon, September 2004.

Can hardly wait to hang out with you all, guys..! :D
Our next destination: Merapi ??

-If You Willing to Change the World Let Love Be Your Energy-


Monday, December 20, 2004

 

Kado Ulangtahun Pernikahan

− : “Luk, luk, sini deh, gue pengen nanya.” *manggil, tapi dirinya sendiri yang mendekat ke meja kerja saya*
+ : “Apaan?” *masih serius didepan komputer, nanggung mau beranjak mengalihkan perhatian*
− : “Luuuk!!” *keki*
+ : “Iya, iya. Apaan sih??” *akhirnya nengok juga*
− : “Hadiah buat ulangtahun yang bagus apaan ya?” *garuk-garuk kepala*
+ : “Siapa yang ulangtahun?”
− : “Ulangtahun perkawinan gue. Yang pertama.” *nyengir bangga, pake ngangkat alis pula*
+ : “Yaah, ulangtahun perkawinan elu nanyanya ke gue.. Mana gue tau yang pantes apaan..”

(Pengumuman: Luluk belum merit loh, hehe..)
− : “Abis gue bingung, luk. Ayo dong, apaan..”
+ : “Yaaa.., apaan dong??” *ditanya malah nanya*
− : “Kalo makan-makan gimana, Luk?”
+ : “Maksud lu dinner berdua gitu? Baiknya sih pas dinner ngasih sesuatu, yang nantinya kapan-kapan bisa mengingatkan saat-saat ngerayain ulangtahun kalian. Kalo bisa sih sesuatu yang cuma kalian berdua doang yang tau.”
− : “Tapi apaan dong?”
+ : “Ya mana gue tauuu…” *keki*
− : “Yah, elu mah..”
+ : “Duh, apa ya? Perhiasan kali.” *lama-lama gak tega juga*
− : “Perhiasannya apa? Jangan yang kemahalan.”
+ : “Mmm… apa ya? Bros kali.” *asal jawab*
− : “Bros kaya punya lu gitu??” *memandang bros yang saya kenakan dengan tatapan aneh*
+ : “Yee.. jangan yang kayak gini, yang cakepan dikit laah.” *rese, nanya pake nyela pula*
− : “Istri gue kan cewek banget, luk.”
(so, what’s wrong? Padahal saya sudah berusaha tampil feminin dengan bros yang bentuknya bunga-bungaan yang saya rasa sudah ‘cewek’ banget)
+ : “Aaargh, elu juga sih, nanyanya ke gue. Udah tau gue nggak feminin.”
− : “Mana besok lagi, ulangtahunnya..”
+ : “Kenapa baru sekarang nyari kadonya?? *sebel*
− : “Kemaren-kemaren kan gue ke lapangan mulu, Luk.”
+ : “Ya udah sana nanya yang lain aja yang lebih feminin.”
− : “Iya, yang laen feminin sih.. tapi vulgar.”
+ : “Hahaha.. Apa hubungannya???” (Kebetulan, sang istri memang akhwat yang saya nggak tahu kenapa mau saja menikah dengan rekan kerja saya tadi)

− : “Ya udah deh ah, makasih.” *pergi, dengan kembali garuk-garuk kepala*

Saya tidak yakin apakah saran yang saya berikan sudah tepat untuk teman saya. Bayangkan saja, saya yang pernah (eh, sering juga sih) ke kantor berani-beraninya mengenakan celana gunung, selalu pakai tas ransel ijo ABRI (yang kata orang bisa buat dipakai saat darurat sipil), dan paling sebel kalau harus pakai blazer, tiba-tiba dimintai saran untuk kado ulangtahun pernikahan untuk seorang istri..!! Wah, yaah salah alamat, Mas. :D

Menurut anda, apa sih kado pernikahan yang diinginkan oleh seorang istri dari suaminya?


Saturday, December 18, 2004

 


Jihan & Yasmin @ Alexandra's, December 2004.
What a lovely kids..

~tapisusahngambilfotonyaaa.. ugh,gagaltotal!!

Thursday, December 16, 2004

 

UI: Lokakarya.. Suap Menyuap.. Tewas Tersetrum..!



Enaknya bekerja dibawah pimpinan seorang yang ‘penting’ (saaah...) di lingkungan kampus adalah banyak mendapat ilmu-ilmu baru dan juga perkembangan-perkembangan terkini didalamnya. Minggu lalu saya mendampingi bos saya untuk menjadi pembicara dalam Lokakarya ‘Kiat Menulis Proposal Penelitian Berskala Internasional’, yang diselenggarakan oleh Fakultas Psikologi. Kabarnya, pak rektor sendiri yang mendesak diadakannya acara ini mengingat berbagai penelitian yang dilakukan oleh orang UI sendiri tidak mengatasnamakan UI sebagai institusi (nah loh, kenapa tuh, pak?), padahal menurut newsletter terbarunya (No.9/Okt 2004) UI dikenal sebagai universitas riset. Duh, yang ini saya juga baru tahu setelah membacanya.

Nah, tujuan ‘utama’ dari lokakarya diatas adalah diperolehnya database proposal penelitian yang layak didanai oleh lembaga internasional, dan maka dari itulah acara ini diselenggarakan berselang satu minggu (6-7 dan 13-14 / Des) untuk memberikan kesempatan para peserta mempunyai proposal yang bisa di-review oleh para ahli. Uhmm.. tujuan tinggal hanya tujuan. Sampai dengan hari terakhir lokakarya pada Selasa kemarin (14 / Des), para peserta -yang merupakan perwakilan dari setiap jurusan seuniversitas- terlihat tidak siap dengan masing-masing proposalnya, dan walaupun ada beberapa yang siap, tidak cukup mengesankan para reviewer. Ini boro-boro membuat database proposal, wong membuatnya saja mereka mengalami kesulitan. Tidak jelas apakah acara ini kurang tersosialisasi sehingga tidak ada persiapan yang layak dari para peserta ataukah memang akademisi UI sendiri yang melempem. :(

Sangat disayangkan acara sebagus ini tidak menghasilkan apa yang diharapkan penyelenggara, tetapi mungkin kedepannya, dengan adanya tambahan ilmu dan trik dalam ceramah umum dan diskusi-nya bisa meningkatkan kualitas proposal sehingga dapat diterima pada skala internasional. Saya cukup beruntung dapat ‘mencuri’ sedikit ilmu dari pembicara berkualitas baik yang berasal dari akademisi
UI, maupun pembicara luar termasuk BPPT, IIEF, European Union, World Bank, dan NEC, yang banyak sekali membawa oleh-oleh informasi penawaran dalam pembiayaan dan kerjasama dalam berbagai proyek / penelitian, pun tentu saja.. beasiswa!! :D

Minggu lalu, juga ada 2 kejadian ‘miris’ yang terjadi di sini. Berkantor di Ged.Rektorat, membuat kabar di lingkungan UI menjadi cepat menyebar dan berujung pula di telinga saya.

Yang pertama, ‘tertangkap’nya oknum yang berasal dari salah satu fakultas (tidak perlu saya sebutkan disini) karena menerima uang suap sebesar 130 juta rupiah untuk meloloskan seorang lulusan SLTA agar menjadi mahasiswa jalur khusus di UI. Uang sudah diterima, tapi si anak tidak kunjung dipanggil untuk mengikuti perkuliahan. Terang saja kedua orangtua sang anak mengadu ditipu. Lantai tempat para rektor dan wakilnya berkantor seketika ramai dan ribut dipenuhi para pemeran ‘drama suap-menyuap’ ini. Weeeh.. Rupa-rupanya sang oknum masih amatiran..


Yang kedua, konon di tengah-tengah danau UI akan dibuat air mancur. Selama kira-kira 1 minggu, beberapa waktu yang lalu sudah terpasang air mancur setengah jadi yang kemudian tiba-tiba hilang. Ah, mungkin itu hanya percobaan untuk sementara waktu, atau mungkin pula masih mencari lokasi yang pas untuk penempatannya. Dan tiba-tiba saja kami mendengar kabar ada seorang tukang bangunan yang tewas tersetrum saat sedang memasang kembali pancuran air mancur di tengah-tengah danau! InnaliLlahi wa Inna Ilaihi Raji’un..

Rasa-rasanya, UI terus saja memakan korban dalam bentuk apapun ya?


Tuesday, December 14, 2004

 

Snapshot !



Iseng. Udah lama nggak posting foto di blog ini. FYI, foto ini asli, tanpa sentuhan PS.
Waktu itu kelamaan nunggu para 'fotografer' melakukan pemotretan, ya saya potret aja mereka. :)

# Taman Nasional Ujung Kulon, Sept 2004.

Thursday, December 09, 2004

 

Sekolah lagi??

Pernah dengar nggak, ada anggapan memelihara rambut panjang di kalangan perempuan berkerudung dianggap baik karena bisa mendekatkan jodoh? Atau dibalik. Jangan potong rambut kalau tidak mau jodohnya jauh. Naïf ya? Bodoh jika saya percaya ini, tapi.. well, saya juga tentu tidak mau dong, untuk lama bertemu dengan jodoh. ;) *kenapa dimulai dengan topik ini yah?*

Kemarin, saya makan siang dengan 2 sahabat ‘absurd’ saya di salah satu tempat makan enak tidak jauh dari tempat kerja. Salah seorang dari mereka mengabarkan berita gembira perkembangan studinya untuk menjadi mahasiswa post-graduate di luar negeri. Kejutan yang sangat menyenangkan. Terlebih karena skor ehm..ehm..-nya yang 613, eh atau 631? yang pasti bukan 361.. :p

Jadi mikir deh. Satu per satu sahabat saya sudah mantap menjalani apa yang menjadi pilihannya (dalam pendidikan), meskipun masing-masing masih tidak punya gambaran apa yang akan terjadi selanjutnya. Lihat saja, salah seorang sahabat saya, salah satu penulis Islam Virtual (ehm..) sudah kerasan di Belanda. Sahabat saya yang lain, tak lama lagi akan ke Korea Selatan. Sahabat satu lagi, sudah memimpikan Perancis meskipun sudah ada saudara kandungnya di Jepang. Sensei Nihon Go saya mungkin juga sudah sampai mendarah daging budaya Jepang-nya dibandingkan budaya Jawa-nya, padahal beliau Jawa abis. Atashi no sensei wa Nagoya-Daigaku de benkyo shite imasu. Sahabat yang hampir jadi ‘sahabat’ saya (apa hayo maksudnya..), sepertinya juga sudah ’tune in’ dengan pendidikannya di Australia. Ampun! I’m proud of you, guys.

Oh, bukan. Bukan karena label ‘luar negeri’-nya yang membuat saya terpesona. Tapi cita-cita luhur mereka untuk memperkaya diri dengan ilmu yang tentunya tidak cukup didapatkan dari negeri sendiri. Saya sangat setuju, pastilah pikiran kita ‘stuck’ (apa Bahasa Indonesianya? Mentok?) bila tidak menambah masukan ilmu dari luar, yang ilmunya sudah berkembang pesat, pun sistem dan standar pendidikan (termasuk penilaiannya) yang tinggi.

Alhamdulillah meskipun saya tidak cukup pintar, saya dikelilingi lingkup sahabat yang sangat memaksimalkan daya pikirnya --meskipun mereka sendiri tidak mengakuinya. Baik dalam pemikiran yang bersifat teknikal maupun yang bersifat seni dan budaya. Mendengar dan mengikuti pandangan-pandangan mereka... wah, bukan main deh.. Inilah enaknya punya sahabat yang pinter-pinter. Sedikit banyak turut mempengaruhi ‘impian-impian naif’ saya. Kalau mereka bisa, kenapa saya tidak?

Maka, kembali ke paragraf pertama, Sabtu nanti saya sudah membuat janji di rumah tante saya untuk memotong rambut. Hihi.. Bukan untuk menolak jodoh agar pergi jauh-jauh, tapi ingin memfokuskan pikiran untuk mencari kesempatan memperoleh pendidikan yang lebih baik. Ya, saya bertekad meningkatkan kualitas diri tanpa gangguan 'menye-menye' takut terlalu lama bertemu jodoh. Masa bodoh-lah gurauan ibu-ibu RT, pertanyaan simpati (tapi dalem) dari temen ngaji maupun sindiran-sindiran ngaco dari temen kerja. Saya ingin sekolah.

Eh, tapi kalau di tengah jalan bertemu jodoh yaa... nggak nolak juga sih... (gubrakkk!!)
Ganbarimasu!! (^_^);v


~sok optimis

Tuesday, December 07, 2004

 

Ke Dokter Gigi, tapi tutuuup...!!

Saya paliiing malas ke dokter gigi. Setelah 2 minggu yang lalu gigi berlubang saya ditambal sementara oleh sang dokter gigi, untuk kemudian diminta datang kembali lagi minggu berikutnya, malam ini saya kembali ke tempat praktek sang dokter gigi yang tidak begitu jauh sebenarnya, tapi ribet naik kendaraannya. Telat seminggu berpengaruh juga lho, gigi saya jadi agak ngilu pada saat minum es ataupun teh hangat. Saya pikir ini mungkin karena tambalannya kian lama kian menipis.

Sesampainya di depan tempat praktek pak dokter, tidak terlihat adanya tanda-tanda kehidupan didalamnya. Yang ada hanyalah beberapa tukang ojeg yang sedang mangkal didepannya. Pastinya, saya tanya ke tukang ojeg dong.

Luluk : “Bang, dokter gigi-nya tutup ya?” *sambil senyum manis penuh kepalsuan*
Tukang ojeg : “Tutup, mbak. Dokternya lagi sakit.” *dibalas pula dengan senyum manis kegirangan*
Luluk : “Hah??! Sakit apa???” *kaget beneran*
Tukang ojeg : “Sakit gigiii!!! Huahahahahah…!!” *ketawa puas menyebalkan*

Ya ampun! Keki nggak siiiiih…..!!! Tukang ojeg gitu lho.

Sebelumnya, sudah terbayang suara bor yang menyayat hati, gigi yang masih ditambal sementara yang kadang-kadang ngilu, dan kalau dokter giginya sakit berat trus meninggal trus tempat prakteknya tutup, trus harus cari-cari dokter gigi lain, dan gigi saya harus mendapat tindakan lain yang artinya harus ada bayar ini bayar itu lagi… huuaaaa…
Dan dengan polosnya saya tanya ke tukang ojeg “Sakit apa???” yang udah jelas-jelas itu jebakan. Hhhhrrrggggggh…. !@#$%^&*()_+

Sayup-sayup terdengar para tukang ojeg dengan baik hati menawarkan jasanya.

Tukang ojeg : “Mau dianter nggak, mbak?” *sambil masiiiiih saja haha hihi*
Luluk : “ Nggak, bang. Makasih..” *nyengir garing sambil balik kanan bubar jalan*

Ugh, kalo temen, udah gue jitakin lu!


Archives

July 2004   August 2004   September 2004   October 2004   November 2004   December 2004   January 2005   February 2005   March 2005   April 2005   May 2005   June 2005   July 2005   August 2005   September 2005   October 2005   November 2005   December 2005   February 2006   March 2006   April 2006   May 2006   December 2006   February 2007   May 2007   March 2008   April 2008   May 2008   June 2008   November 2008   January 2009   May 2009   June 2009   December 2009   November 2010  

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Subscribe to Posts [Atom]