Jendela Luluk

Tuesday, September 28, 2004

 

Postcard From Heaven




Saya selalu sukaaa... postcard !! :)


Monday, September 20, 2004

 

Liputan Langsung dari TPS 046 Kebagusan (Tempat Ibu Mega Mencoblos!!)

Pagi itu, saya memang niat mengabadikan moment proses pemilihan umum pilpres tahap II di TPS tempat ayah saya menjadi anggota PPS. Pukul 7 tepat saya sudah standby, acara dimulai dengan pembukaan dari panitia PPS, kemudian dilanjutkan dengan pemanggilan peserta pemilih yang dibuka pertama kali oleh bapak RW karena kebetulan beliau memang warga RT kami. Sekitar jam 8, saya merasa dokumentasi saya sudah mewakili semua proses dan tinggal balik lagi siangnya untuk mengikuti perhitungan, maka saya pun pulang ke rumah.

Di pintu belakang rumah saya bertemu adik saya yang sudah rapi jali, siap untuk keluar rumah. "Mbak Luluk, ikut yuk!" ajaknya. "Mau moto Megawati nih..!" Adik saya memang sedang semangat-semangatnya bergabung dalam klub foto di kampusnya, jadi wajar saja jika dia niat mau hunting ke TPS tempat Ibu Mega mencoblos kali ini di dekat kediaman pribadinya. Motor nganggur, gak ada kesibukan setelah selesai nyoblos, deket pula. Saya lihat kelingking adik saya sudah item jelek, sedangkan saya masih bersih, belum nyoblos. Kebetulan TPS tempat saya nyoblos berbeda dengan TPS dimana ayah saya menjadi anggota PPS. TPS saya sedikit agak jauh. Saya pikir, ntar ajalah siangan dikit, toh nungguin Ibu Mega nyoblos palingan juga keburu. "Kalo mau ikut, buruan! Mega nyoblos jam 9!" ingatnya.

Okelah. Dengan semangat '45 adik saya, akhirnya saya ikut hunting foto.


8:29 PM
Saya tiba di lokasi TPS 046 Kelurahan Kebagusan Jakarta Selatan, tempat Ibu Mega & keluarga, termasuk pula rombongan kepresidenan (mungkin?) nyoblos. Suasana sudah ramai dengan masyarakat, petugas pengamanan dan tentu saja... wartawan!

8:34 PM
Wah ada temen! Ada sebagian warga yang ikut mengabadikan momen ini pula, selain wartawan. Daritadi celingak-celinguk pengen masuk TPS tapi yang ada didalamnya semuaaa punya tanda pengenal dengan tulisan "PRESS" (kecuali para pemilih di TPS 046 tentunya). *Mulai cari akal gimana caranya bisa masuk*


8:41 PM
Sssst.. Ada wartawan asing mencoba mengorek keterangan dari 2 gadis yang baru saja mencoblos di TPS 046. "Tadi anda pilih apa?" tanyanya *logat bule ngomong Bahasa Indonesia*. "Wah, rahasia doong..." kompak mereka menjawab. (hihi.. rasain)
8:52 PM
Bagi yang seharian ini mantengin MetroTV, pasti tau Reni Kusuma, reporternya. Kali ini saya sudah berhasil merengsek ke pagar TPS. Pas bener bersebelahan sama rombongan MetroTV, cuma kepisah pager. (Bu Mega mana ya??)


9:13 PM
Saya berhasil masuk pager! Tapi masih jauh banget dari pintu masuk TPS. Kanan kiri sudah penuh wartawan. Tapi lumayan-lah. Tampak TPS sudah siap-siap menyambut kedatangan Ibu Mega (semantara gak ada yang boleh dateng nyoblos dulu)
9:13 PM
Tampak Pak Lurah Kebagusan, bapak Drs.Endang Effendi, juga turut bersiap-siap. Sementara ibu polwan disebelah kanannya sudah gelisah sebentar-sebentar melihat jam tangannya. Ayo bu polwan, siap-siap! (Bu Mega belum dateng juga)


9:51 PM
Para wartawan malah sebagian menurunkan kamera videonya untuk memastikan segalanya berjalan dengan lancar. Yang lainnya sibuk menelefon rekannya yang mungkin memantau dari kediaman Ibu Mega.
10:32 PM
Bete. Udah setengah 11, belum datang-datang juga. Alhamdulillah saya dapat kursi kayu panjang peninggalan wartawan MetroTV tadi, karena mereka pindah ke depan. Sempat mengobrol juga dengan ibu-ibu yang juga ingin melihat Bu Mega dan rata-rata berasal dari berbagai TPS di sekitar TPS 046. Saya korek informasi, dan mereka mengaku mencoblos SBY!! (well.. well.. :p) Sementara menunggu, saya kemudian iseng memotret surat undangan saya. Sekalian mengecek, masih utuh atau tidaknya barang-barang yang ada di saku celana saya. Maklumlah, penuh sesak, takut ada yang iseng nyopet.


10:59 PM
Datang! Datang! Akhirnya.. Dengan mengendarai mobil hitam (apaan sih tu, jenisnya?), Ibu Mega bersama keluarga tiba di lokasi pencoblosan. Tampak dalam gambar, Karina Soekarno, adik tiri Ibu Mega yang sangat cantik *gubrakk!*. Lihat juga kepala anak kecil didepan ibu Mega itu? Ya ampun, sempet-sempetnya tu anak minta salaman, sementara sekelilingnya penuh sesak ingin melihat sang presiden. Saya sendiri memotret diatas bangku kayu panjang tadi, itu pun rebutan dengan ibu-ibu! huaaah!!
10:59 PM
Eleuh.. Eleuh.. Si wartawan bule juga sempet-sempetnya minta komentar dari Bu Mega.


10:59 PM
Sementara itu, Bapak Lurah menyambut kedatangan Ibu Presiden dengan sumringah.
10:59 PM
Kemudian muncul dibelakang rombongan, Bapak Taufik Kiemas, yang tampaknya malu saya potret. Padahal pintunya mah sebelah kiri atuh, pak.. heuehehe.. :p


11:03 PM
Ibu Mega dan rombongan tampak menunggu giliran dipanggil oleh petugas. Saya sudah pindah posisi ke samping kanan TPS, karena Alhamdulillah saya menemukan satu space yang muat untuk kedua kaki saya diatas bangku kayu panjang sekolahan yang ada senderannya (saya lupa bilang tadi, lokasi TPS 046 adalah di halaman sebuah Madrasah). Sempat ragu-ragu juga, apakah bangku yang kira-kira panjangnya hanya 1.5 meter, dapat menahan 3 orang wartawan dengan 'senjata'nya (kamera gede-gede) + saya, dengan modal nekat..? Ternyata bisa! Gambar yang dihasilkan agak goyang, karena jarak saya dengan objek cukup jauh sekitar 4-5 meter, dan zoom kamera saya benar-benar membantu. :)
11:03 PM
Hmm.. Panas ya? Ibu Mega, putrinya -Puan Maharani- dan Karina Soekarno serentak mengibas-ngibaskan kipasnya. Ups! Saya berhasil menangkap wajah Karina Soekarno yang cantik.. lumayan sebagai pengobat luka setelah beberapa detik sebelumnya saya sempat memaki tiang tenda yang kenapa mesti ada disamping Ibu Mega, kan mukanya jadi ketutupaaaaaan....terus-terusan! :(



11:04 PM
Bapak Taufik Kiemas lebih dulu dipanggil.
11:04 PM
Disusul Ibu Mega..
Nah, disini mulai heboh nih wartawan. Teriak-teriak: Ibu! Ibu! Nengok sini, bu!



11:05 PM
Tampak Ibu Mega memasuki bilik suara. Nge-zoom mode: ON.
11:06 PM
Sebelum Ibu Mega memasukkan kertas suara, beliau menunjukkan terlebih dahulu kepada wartawan. (Huh! Puas deh lu!) Eeeeh, tiba-tiba kursi yang saya taiki bergetar, karena ada wartawan dengan sejata lengkap (dengan lensa tele maksudnya), pengen ikutan nebeng kursi juga. "Pak! Pak! Gak muat, pak!" Saya panik takut jatuh, sementara wartawan lain di sebelah saya mah dengan semangat tetap jejeritan: "Ibuuu! Ibuuu! Nengok sini, bu!" (Edan!) -Ini makanya, ketika Ibu Mega menghadap ke arah saya memperlihatkan kertas suaranya, saya tidak sempat memotret. *Uugh..*



11:06 PM
Ibu Mega mencelupkan jarinya ke botol tinta pemilu. Sementara saya sudah stabil kembali diatas kursi panjang, bersama ketiga bapak wartawan 'sahabat' saya. Bapak yang tadi mau naik entah kemana.
11:07 PM
Setelah Bu Mega selesai mencelupkan jempolnya, ehmm... mulai lagi deh teriakan waratawan, tapi kali ini saya ikut-ikutan: "Ibuuuu! Kesini, buuu!" Memang, pertama-tama beliau berpose ke arah depan, dan setelah para wartawan disana puas, lantas beliau ke arah kami! YESS!! What a nice Thumb! :p



11:07 PM
Kali ini tiba giliran Mbak Puan Maharani. Sori, sori, tampak belakang aja ya! Sementara itu terlihat Ibu Mega sedang mengeringkan jempolnya.
11:08 PM
Puan Maharani & Karina bersiap mencelupkan jarinya setalah memasukkan kertas suaranya.
Foto ini sebenarnya gagal total karena sebelum gambar fokus (kamera saya set auto focus), saya terlalu cepat menekan tombol shutter, tapi saya ngotot tetap memasangnya disini karena sosok Karina.. yang walaupun blur gak jelas seperti ini, tetap saja cantik bukan? huehehe.. :p


11:09 PM
Ibu Mega & rombongan meninggalkan TPS 046. Tepat sekali 10 menit beliau memberikan 'suara'nya disini.
11:12 PM
Para reporter langsung melaporkan berita seperti contohnya mas dengan baju kuning ini. Ada yang tahu dia dari stasiun TV mana? Saya kok gak familiar ya? (Eh.. Eh.. Jangan bilang-bilang ya, padahal tadi mas reporter ini nge-deprok dibawah lho, saking lamanya nunggu Bu Mega datang, hihi..) Tadinya mau saya potret sih, tapi takut do'i malu. :p
("bukannya elo yang malu, luk?") Eh, ehm.. iya juga sih.. hihi.. :p


11:12 PM
Tidak mau kalah dengan wartawan, anak-anak juga nekat naik ke atas pagar yang setinggi pundak orang dewasa untuk melihat Ibu Mega.
11:13 PM
Nah kalau yang ini wartawan beneran. Dengan sigap dibantu temannya berpegangan di Pohon Pepaya di pinggir pintu masuk TPS. Ati-ati jatuh, mas!


11:18 PM
Suasana mulai terkendali kembali. Kali ini reporter wanita (dari stasiun TV mana yak??) yang melaporkan langsung dari TPS 046 Kebagusan.
11:21 PM
Sambil berjalan pulang, dipinggir jalan banyak dijumpai mobil-mobil dari stasiun televisi. Metro TV lengkap dengan antena pemancar diatasnya.



11:23 PM
Tampak pula SCTV.
11:23 PM
Dan TVRI.


11:24 PM
Juga Indosiar.

Selesailah sudah liputan saya langsung dari TPS 046 Kebagusan dekat tempat kediaman Ibu Megawati dimana presiden beserta keluarganya memberikan suara dalam Pemilu Pilpres Tahap II pada 20 September 2004 ini.

Oh ya, bagaimana dengan saya?
Tepat pada pukul 11:51 PM saya mencoblos pilihan saya di TPS 027 Kebagusan, yang Alhamdulillah menurut Tabulasi Nasional Pemilu - KPU, berhasil mencapai 60% suara. Anda tahu siapa kan? ;)


ORIGINAL DATE TIME 20:09:04 11:51:47 PM
AV F2.8 ON 1/8 EV O.O ISO 320
~di bilik suara diem-diem motret surat suara (gak ketauan lho..)

Saturday, September 18, 2004

 

Pantai Ciramea - Taman Nasional Ujung Kulon


Dalam perjalanan menuju Pantai Ciramea yang kabarnya indah, justru di tengah perjalanan banyak ditemukan pemandangan yang lebih indah.. (sebenarnya yang namanya Pantai Ciramea itu yang mana sih, Mas Deni?? lieur euy..)

AV F7.1 on 1/320; EV 0.0; ISO 100
Copyright of Luluk '04

Wednesday, September 08, 2004

 

Brilliant..! Fantastic..!

Secara singkat saja, saat ini saya bekerja di kantor yang mempunyai banyak 'bos-bos' peneliti dari daratan Eropa. Mereka juga lumayan rajin mengunjungi Indonesia, disamping 2 negara lainnya yang menjadi daerah sasaran penelitian mereka. Pastinya, Bahasa Inggris yang mereka pergunakan adalah Bahasa Inggris yang benar-benar British! Dari mulai kosakata, pronunciation (apa sih Bahasa Indonesianya pronunciation??), logat, maupun ungkapan-ungkapan yang pastinya khas sekali dengan English yang British.

Nah, bagi saya -atau mungkin kebanyakan orang Indonesia-, yang mempelajari American English sejak pertama kali kita mengenal yang namanya Bahasa Inggris, cukup sulit -tapi juga mengasyikkan- untuk mencoba mengerti pembicaraan mereka. Kalo lagi ditanya, boro-boro njawab, nangkep apa yang dia maksud aja udah susah banget.

Keunikan orang-orang Eropa dalam berbahasa bisa dilihat seperti contohnya pada saat berkenalan, saya punya pakem : "Hi! I'm Luluk. Nice to meet you!" Mereka punya pakem: "Well, hello! I'm David. I'm pleased to meet you." (pleased diucapkan dengan 'pliiiz' yang panjang dan qolqolah kubro 'd' nyata dibelakangnya). Hmm.. lebih elegan ya? (hehe..)

Kemudian ada juga ungkapan-ungkapan khas British yang seringkali diucapkan, seperti contohnya pada saat saya mengulang kembali perintah dari si boss bule tentang beberapa tugas yang diberikan ke saya (maksudnya biar gak salah ngerjain gitu), yang langsung dijawab dengan.. "Excelent..!!" ,atau pada saat seseorang mengusulkan sesuatu, dengan penuh semangat si bos bule langsung menyambar dengan.. "Brilliant..!!" ,atau pada saat saya diminta menulis bahan diatas flipchart, padahal mah tulisannya berantakan, eeh.. dikomentari dengan.. "Fantastic..!!". Taela, apanya yang fantastik?? :D haha..

Padahal mah –mungkin- bagi yang munggunakan American English cukup hanya dengan menjawab “yes, you’re right!”, “good!”, atau “nice!”. Terlebih orang Indonesia, dalam lingkup pembicaraan yang berkenaan dengan tugas atau pekerjaan, penggunaan bahasa Indonesia paling-paling hanya “ya, betul!” atau “bagus!” Tidak pernah kan mendengar.. “sempurna!” atau “kamu pintar!” ("Pintar deh kamu!") Haha.. lucu banget jadinya kalo memang ada. Wah, jadi keingetan si Hugh Grant, aktor Inggris yang di beberapa filmnya sering ngomong "brilliant!". Ternyata bener khas orang Inggris ya??

Hmm.. Entah kenapa saya tertarik membahas perbedaan dalam berbahasa (dan penggunaan ungkapan) yang mempunyai ke-khas-annya masing-masing, saya hanya merasakan ini sebagai suatu hal yang… fantastic !! ;D


Saturday, September 04, 2004

 

Wisuda S-1 Agustus '04 (Selamat ya!)



Sabtu ini, jadwalnya UI adalah mewisuda mahasiswa S1-nya. Mestinya Agustus kemarin, karena biasanya bulan-bulan wisuda adalah Februari dan Agustus, makanya diatas saya tetap tulis wisuda Agustus. Agak sedikit aneh jika disebut wisuda September, hehe.. *ngeyel* Tradisi wisuda di UI, bagi anak UI sendiri pasti sudah banyak diketahui bahwa setelah acara resmi di balairung, masing-masing fakultas juga mengadakan acara bagi para wisudawan / wisudawati-nya. Nah, acara disinilah yang paling saya tunggu-tunggu, karena apalagi yang bisa diharapkan bagi yang sudah bukan mahasiswa lagi seperti saya selain makan-makan gratis! :D haha! Sip-lah..

Di periode Agustus 2004 ini ada beberapa teman saya yang merayakan kebebasannya dari kungkungan dunia perkuliahan, diantaranya:

# Mbak Nurul, Sarjana Kesehatan Masyarakat, yang AlhamduliLlah akhirnya selesai juga kuliahnya ya, mbak. Hmm..ahli biostatistik! Tadinya, mungkin punya banyak rencana untuk bekerja setelah wisuda, tapi Allah punya rencana lain buat mbak saya yang satu ini. Ya! Ternyata saudara-saudara, beliau hamil! Wah, sujud syukur dari saya, setelah menunggu sekian lama (berapa tahun, mbak? 8 ya?) terwujud juga keinginan mbak dan Pak Deni. Selamat ya! :) --gak ikut ke TNUK dong..

# Mbak Pipit (maaf kalau salah nama, saya agak lupa), istrinya sensei Bahasa Jepang saya, Sarjana Humaniora, Jurusan Bahasa Arab. Shinnen omedetou gozaimasu..

# Anak-anak Fasilkom. Kasfu, Huda, Jere dan teman-temannya, Sarjana Komputer. Mmm.. eh, ada lagi, Ali Hasan ’99 (??) yang saya baru tahu ternyata beliau adalah adiknya teman saya yang wisuda Agustus ini juga (Met wisuda ya!). Katanya sih, dan melihat realita yang ada -saya juga setuju- bahwa, Fasilkom adalah fakultas dimana sangat susah sekali untuk dimasuki dan pun sangat susah sekali untuk keluar! Huahh! (Kata pak dekan tuh). Tapi akhirnya, wisuda juga kan..??! Selamat! Selamat! Jangan lupa makan-makannya. (Fu, dikau ngutang 2 lho! Yang abis sidang ikut diitung juga. :) Oh.., belum punya gaji?? Ya udah ntar aja tunggu gaji pertama, tapi utangmu jadi 3, muehehehe..) Ayo! Ayo! Siapa yang abis wisuda, sadar dirilah untuk mengundang saya makan-makan… :p

Oh ya, diatas adalah jepretan hasil karya Apit yang, bayangkan, dari total keseluruhan foto dalam memori stick yang digunakannya, saya rasa mungkin 75% objek fotonya adalah... Kasfu!! Ampun deh, walaupun bumi berhenti berputar dan matahari terbit dari barat, kalian memang benar-benar tidak terpisahkan. Thanks fotonya, pit. Lumayan buat ditaruh di blog daripada gak ada. Fu, saya ijin masang fotonya ya? Mau gak mau harus mau karena yah.. sudah terlanjur terpasang disini. Gak ada foto lain... :p

Sukses ya semuanya! (^^)v


Wednesday, September 01, 2004

 

Rapat.. Rapat.. Rapat..

Percaya ga?

Hari ini, di kantor saya digelar rapat yang membahas masalah intern kantor dari jam 9 pagi sampai adzan maghrib berkumandang jam 6 sore ini, dan itu tidak membahas teknis sama sekali! Bosan, jenuh, boring, (eh, sama aja ya?) mengantuk, menghitung-hitung waktu terbuang yang mestinya bisa saya isi dengan pekerjaan yang harus saya selesaikan.

Ugh, what on earth could make this happen to me?

#Yang Fana Adalah Waktu
Sapardi Djoko Damono

Yang fana adalah waktu. Kita abadi:
memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga
sampai pada suatu hari
kita lupa untuk apa.
"Tapi, yang fana adalah waktu, bukan?"
tanyamu.
Kita abadi.


Perahu Kertas, Kumpulan Sajak, 1982.

Archives

July 2004   August 2004   September 2004   October 2004   November 2004   December 2004   January 2005   February 2005   March 2005   April 2005   May 2005   June 2005   July 2005   August 2005   September 2005   October 2005   November 2005   December 2005   February 2006   March 2006   April 2006   May 2006   December 2006   February 2007   May 2007   March 2008   April 2008   May 2008   June 2008   November 2008   January 2009   May 2009   June 2009   December 2009   November 2010  

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Subscribe to Posts [Atom]